Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bandar Narkoba Ini Dihargai Rp 70 Miliar, Punya Pengaruh Besar, Pernah Kabur dari Penjara

Gembong narkotika ini dihargai puluhan miliar Rupiah saking susahnya ditangkap, dan punya pengaruh besar.

Editor: Ilham Yafiz
AFP
Joaquin Guzman atau El Chapo (Si Pendek), Gembong narkotika berharga Puluhan Miliar Rupiah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gembong narkotika ini dihargai puluhan miliar Rupiah saking susahnya ditangkap, dan punya pengaruh besar.

Adalah Joaquin Guzman atau El Chapo (Si Pendek), merupakan bandar narkoba terbesar.

Ia adalah pemain lama di dunia narkotika dan terkenal sebagai penjahat paling dicari di dunia, karena mengepalai Kartel Sinaloa, gembong narkoba terbesar di dunia yang berbasis di Meksiko.

Melansir artikel History, sejak muda El Chapo kecil sudah terlibat perdagangan narkoba, dan mulai akhir 1980-an mulai membangun kekuatannya sendiri sebagai pengedar narkoba.

Pada 1993, pria kelahiran La Tuna, Meksiko, itu hendak dibunuh kartel saingan, tetapi mereka salah sasaran dengan membunuh kardinal Katolik Roma yang dikira sebagai El Chapo.

Tak lama setelah kejadian itu, El Chapo ditangkap polisi di Guatemala dan dikembalikan ke Meksiko.

Ia divonis penjara 20 tahun karena perdagangan narkoba, penyuapan, dan konspirasi.

Namun saat ditahan di penjara dengan keamanan tinggi di negara bagian Jalisco, Meksiko, El Chapo berhasil menyuap staf penjara agar bisa tetap menjalankan bisnis kriminalnya dari balik jeruji besi.

Ia berhasil kabur dari penjara itu pada Januari 2001. Ada beberapa versi tentang pelariannya, seperti masuk gerobak laundry atau dibiarkan petugas untuk keluar.

Sejak itu, El Chapo menjadi target perburuan internasional usai lari dari penjara Meksiko, Saat itu Ia menjalani masa tahanan 20 tahun.

Guzman terlahir dalam kondisi miskin pada 1950-an di negara bagian Sinaloa, Meksiko barat. Dia putus sekolah di kelas 3 SD.

Disegani dan Ditakuti

El Chapo dikenal sebagai sosok yang ditakuti masyarakat, tetapi juga sosok yang disegani.

Beberapa kali ia makan malam di restoran mewah, lalu mengutus pengawal bersenjatanya untuk mengambil ponsel orang-orang di rumah makan itu.

Setelah selesai makan, ponsel-ponsel tadi dikembalikan dan semua pasanan dibayar olehnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved