Pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru Dihentikan? HK: Refocusing ke Tol Lain
Marthen menyebut, jalan Tol Padang-Pekanbaru memiliki panjang sekitar 255 kilometer.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin.
"Tidak ada penghentian, yang ada refocusing," kata Marthen Robert Singal.
Marthen menyebut, hampir di atas 90 persen bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol sepanjang 36,6 kilometer itu sudah disiapkan.
Akan tetapi, sudah lebih dari setahun bahan-bahan itu tidak digunakan karena keterbatasan lahan.
"Sehingga kami di-refocusing ke tempat atau ruas lain yang sudah siap sehinga aset-aset ini bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Marthen.
Marthen menyebut, jalan Tol Padang-Pekanbaru memiliki panjang sekitar 255 kilometer.
Pembangunan terbagi atas enam seksi, yaitu Seksi I Padang-Sicincin, Seksi II Sicincin-Bukittinggi, dan Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh.
• Disebut Tikung Felicia, Siapa Nadya Arfita? Pacar Baru Kaesang: dari Profesional Jadi Personal
• Pelajar SMP 16 Tahun Nikahi Kekasih Umur 14 Tahun di KUA, Keluarga: Mereka Saling Mencintai
• DERETAN Partai di Indonesia yang Pernah Alami Perpecahan Macam Demokrat: PDIP, GOLKAR, PPP, PKB
Lalu Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan, Seksi V Pangkalan-Bangkinang, dan Seksi IV Bangkinang-Pekanbaru.
Ia pun mengungkapkan kemungkinan ruas lain yang menjadi refocusing tersebut.
"Bisa ke Bangkinang-Pekanbaru atau Bangkinang-Pangkalan, bisa juga ke Medan. Tergantung di mana yang membutuhkan lebih cepat."
"Nanti kalau lahannya sudah cukup, kita lanjutkan pekerjaannya," tambah Marthen.
Marthen juga menjelaskan progres Seksi I Padang-Sicincin sudah mencapai 37,9 persen, dengan rincian pembangunan fisik 20,4 persen sementara sekitar 18 persen masih pengadaan-pengadaan.
"Yang sudah berbentuk jalan tol itu sepanjang 4 kilometer. Itu di Penlok 1 semua. Sementara sisanya dalam tahap pengerjaan."
"Hingga saat ini progresnya masih tetap, hanya saja statusnya refocusing (alat, manusia, sumber daya) dipinjam oleh ruas lain."
"Nanti pada saat kita mulai membutuhkan, yang barang mereka baru mau dicetak dikembalikan ke kita," ungkap Marthen.