Pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru Dihentikan? HK: Refocusing ke Tol Lain

Marthen menyebut, jalan Tol Padang-Pekanbaru memiliki panjang sekitar 255 kilometer.

(Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Tol Padang-Sicincin ditargetkan beroperasi pada Desember 2021. 

Marthen juga mengungkapkan, lahan yang sudah dibebaskan saat ini masih dikerjakan.

Bahkan yang pihaknya kerjakan lebih dari pada panjang luas lahan yang sudah dibebaskan.

Gibran Rakabuming Bikin Heboh, Logo Pedang Menghunjam Terpasang di Laptop Walikota Solo

DETIK-DETIK Burung Tertua di Bumi Melahirkan: Tetaskan Telur di Usia 70 Tahun

Kaesang Pangarep dan Felicia Dikabarkan Putus, Ibunda Felicia Ungkap Janji Nikahi Putrinya

"Tentunya mendapat izin dari pemiliknya," tutur Marthen.

Karena adanya refocusing, Marthen memastikan dapat mengubah target pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru.

Pihaknya tidak dapat membuat perkiraan kapan pembangunan tol selesai.

"Pada 2022 selesai jika lahan di semester 1 ini selesai," imbuh Marthen.

Marthen berharap pembebasan lahan dipercepat sehingga bisa diproses dengan cepat.

Refocusing ke Ruas yang Lebih Siap Lahannya

Project Director Jalan Tol Padang-Sicincin PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan pengerjaan jalan tol pada lahan yang sudah dibebaskan.

"Intinya PT Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan, jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang lebih siap lahannya," ucap Marthen.

Dijelaskan lebih lanjut, dengan kemampuan sumber daya dan kemampuan ekuitas yang sangat terbatas, maka PT Hutama Karya diminta melakukan refocusing pada ruas-ruas yang lebih siap, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Dengan keterbatasan lahan yang ada mengakibatkan produktivitas rendah sehingga biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi."

Putra Jokowi, Kaesang Dikabarkan Putus dengan Felicia: Diduga karena Orang Ketiga

SBY Sebut Moeldoko Bikin Malu Tentara, Moeldoko Malah Sebut Bangga Jadi Prajurit

"Biaya bunga selama masa konstruksi dan biaya eskalasi akan semakin mahal serta biaya supervisi dan pengawasan konsultan bertambah sehingga menjadi tidak efektif dan efisien," tambah Marthen.

Selain itu, menurut Marthen, hal-hal tersebut di atas juga akan berdampak pada meningkatnya total biaya investasi, mengakibatkan tarif tol per-km menjadi lebih mahal dan nantinya menimbulkan beban pada masyarakat pengguna jalan tol.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang juga didampingi Wakil Gubernur Audy bersama Sekda dan OPD terkait menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya dalam percepatan pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved