Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Masjid Unik di Riau Berada di Tepi Sungai, Masjid Baiturrahman Menyimpan Bedug Berumur Puluhan Tahun

atu di antara masjid unik di Riau adalah Masjid Baiturraham yang berada di tepi Sungai Dumai , Kota Dumai, Provinsi Riau

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Donny Kusuma Putra
Masjid Unik di Riau Berada di Tepi Sungai, Masjid Baiturrahman Menyimpan Bedug Berumur Puluhan Tahun 

Atap masjid berupa atap sirap yang pada bagian puncaknya berbentuk "kuncup teratai".

Sementara mihrabnya berukuran tinggi 2,4 m, lebar 104 cm, dan panjang 210 cm.

Di dalam masjid terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu bermotif daun, sulur dan bunga.

“Masjid Syahabuddin ini adalah masjid kebanggaan kita masyarakat Siak, sampai saat ini masjid masih terpelihara dengan sangat baik, pengelolaannya saat ini sama dengan masjid pada umumnya yakni ada pengurus,” kata Husni Merza. 

Bangunan masjid ini telah mengalami perbaikan beberapa kali namun masih tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Masjid ini telah menjadi saksi sejarah hadirnya Kerajaan Melayu Islam di Siak Sri Indrapura, Propinsi Riau.

Masjid ini dibangun pada 1926 M pada masa Sultan Al Said Al Kasyim Abdul Jalil Saifuddin, (Sultan Syarif Kasim II), merupakan Raja Kerajaan Siak yang terakhir.

Nama Syahabuddin berasal dari gabungan kata syah dan al-din.

Kata syah berasal dari bahasa Persia yang berarti penguasa, sedangkan kata al-din berasal dari bahasa Arab yang berarti agama. 

“Mungkin penamaan Masjid Syahabuddin dimaksudkan sebagai lambang bahwa Sultan/Raja bukan hanya penguasa negara, melainkan juga sekaligus seorang penguasa agama (Syahabuddin),” kata Husni Merza. 

Usia masjid peninggalan Kerajaan Siak ini mendekati 1 abad.

Bangunannya pernah beberapa kali mengalami perbaikan dan penambahan bangunan baru di kanan dan di kiri masjid. 

“Dalam sejarahnya, pembangunan masjid ini dari anggarkan dari khas kerajaan, serta partisipasi berupa infak dan sedekah dari masyarakat, bantuan masyarakat ini dianggap dalam hal penyelenggaraan kegiatan dakwah,” kata dia.

Setelah masjid didirikan, maka Sultan Siak langsung mengangkat Takmir atau  pengelola/pengurus masjid.

Pada zaman itu masjid sudah dikelola dengan manajemen yang modern. 

“Berarti Masjid Syahabuddin ini telah mencontohkanu pengelolaan yang benar dan moder sejak zaman kesultanan.

Ini menjadi spirit bagi kita saat ini,” kata dia. 

Kehadiran masjid itu diyakini Husni telah menjadi cara untuk syiar agama Islam, sehingga dapat berkembang secara baik di daerah kekuasaan Kesultanan Siak. 

Untuk menjadi Imam pada masa itu, persyaratannya cukup berat, yakni lulus tes oleh Qadi Siak di zaman Sultan pada masa itu.

Kepengurusan Masjid Syahabuddin dikoordinir oleh Sultan Siak.

“Maka yang menjadi imam dan Khatib digaji oleh Sultan Siak.

Di antara mereka yang berperan adalah H Abdul Wahid, Tuan Lebay Abdul Muthalib dan Imam Suhel,” kata Husni. 

Menurut Husni, pada sejarahnya ada yang lebih unik pada saat pembangunannya.

Untuk menegakkan pondasi masjid perlu penimbunan terlebih dahulu.

Penimbunan tanah untuk pindasi masjid ini dilakukan oleh kaum ibu secara bergotong royong, pada malam hari. 

“Padahal pada masa itu masih berlaku adat pingitan bagi kaum perempuan,” kata dia. 

Setelah Indonesia merdeka 8 Agustus 1945, seluruh aset Kerajaan Siak diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia, sehingga masjid tersebut dijadikan Masjid Kecamatan.

Adanya pemekaran wilayah di Provinsi Riau, Siak menjadi Kabupaten, maka masjid itupun naik status menjadi Masjid Kabupaten.

Selain itu Masjid Syahabuddin Siak ini juga menjadi masjid bersejarah dan masuk ke dalam situs cagar budaya. 

“Dari banyak situs cagar budaya Masjid Syahabuddin Siak ini adalah salah satu yang terpenting,” kata Husni.

Berita terkait masjid unik di Riau lainnya

Baca juga berita berjudul " masjid unik di Riau Berada di Tepi Sungai, Masjid Baiturrahman Menyimpan Bedug Berumur Puluhan Tahun " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.

Artikel berjudul " masjid unik di Riau Berada di Tepi Sungai, Masjid Baiturrahman Menyimpan Bedug Berumur Puluhan Tahun " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra .

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved