Masjid Unik di Riau, Dekat Istana Siak, Masjid Syahabuddin Dibangun pada Masa Sultan Syarif Kasim II
masjid unik di Riau karena memiliki nilai sejarah yang tinggi dan berada dekat Istana Siak serta dibangun pada masa Sultan Syarif Kasim II memerintah
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
“Mungkin penamaan Masjid Syahabuddin dimaksudkan sebagai lambang bahwa Sultan/Raja bukan hanya penguasa negara, melainkan juga sekaligus seorang penguasa agama (Syahabuddin),” kata Husni Merza.
Usia masjid peninggalan Kerajaan Siak ini mendekati 1 abad.
Bangunannya pernah beberapa kali mengalami perbaikan dan penambahan bangunan baru di kanan dan di kiri masjid.
“Dalam sejarahnya, pembangunan masjid ini dari anggarkan dari khas kerajaan, serta partisipasi berupa infak dan sedekah dari masyarakat, bantuan masyarakat ini dianggap dalam hal penyelenggaraan kegiatan dakwah,” kata dia.
Setelah masjid didirikan, maka Sultan Siak langsung mengangkat Takmir atau pengelola/pengurus masjid.
Pada zaman itu masjid sudah dikelola dengan manajemen yang modern.
“Berarti Masjid Syahabuddin ini telah mencontohkanu pengelolaan yang benar dan moder sejak zaman kesultanan.
Ini menjadi spirit bagi kita saat ini,” kata dia.
Kehadiran masjid itu diyakini Husni telah menjadi cara untuk syiar agama Islam, sehingga dapat berkembang secara baik di daerah kekuasaan Kesultanan Siak.
Untuk menjadi Imam pada masa itu, persyaratannya cukup berat, yakni lulus tes oleh Qadi Siak di zaman Sultan pada masa itu.
Kepengurusan Masjid Syahabuddin dikoordinir oleh Sultan Siak.
“Maka yang menjadi imam dan Khatib digaji oleh Sultan Siak.
Di antara mereka yang berperan adalah H Abdul Wahid, Tuan Lebay Abdul Muthalib dan Imam Suhel,” kata Husni.
Menurut Husni, pada sejarahnya ada yang lebih unik pada saat pembangunannya.
Untuk menegakkan pondasi masjid perlu penimbunan terlebih dahulu.
