Kasus Covid-19 di Kuansing Terus Meroket, Bupati Mursini Gelar Rapat Bahas Penanganan
Meroketnya kasus covid-19 di Kuansing membuat bupati Mursini menggelar rapat Sabtu pagi (22/5/2021) di kantor bupati.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Penambahan kasus covid-19 di Kuansing yang terus meroket tajam membuat Bupati Kuansing, Drs H Mursini kembali menggelar rapat Sabtu pagi (22/5/2021).
Jumat (21/5/2021), Kuansing sendiri mencatatkan penambahan kasus baru sebanyak 74. Padahal sehari sebelumnya hanya 20 kasus.
"Terdapat 74 penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19," kata juru bicara Satgas penanganan covid-19 Kuansing, Agusmandar pada Tribunpekanbaru.com, Sabtu (22/5/2021).
Bukan hanya kasus baru yang bertambah. Angka kematian juga bertambah. Pada Jumat (21/5/2021), satu pasien covid-19 meninggal.
Dengan penambahan tersebut, total kasus covid-19 di Kuansing sebanyak 1.647 kasus, 1.397 pasien sembuh dan 44 pasien meninggal dunia.
Kasus aktif sendiri sebanyak 206 kasus. Terdiri dari 190 pasien isolasi mandiri dan 16 pasien dirawat di rumah sakit.
Meroketnya kasus covid-19 di Kuansing membuat bupati Mursini menggelar rapat Sabtu pagi (22/5/2021) di kantor bupati.
Semua pihak diundang. Mulai dari kalangan DPRD, Forkopimda, seluruh camat dan forum kepala desa dan tentunya Satgas penanganan covid-19.
Dalam surat undangan, rapat membahas penanganan covid-19. Melihat meroketnya kasus covid-19, bupati Mursini merasa perlu dilakukan langkah-langkah konkret untuk penanganan.
"Ini mau rapat," kata Agusmandar ketika ditanya soal rapat.
Pemkab Kuansing sebenarnya mendapat sorotan terkait penanganan covid-19. Sebab Pemkab tidak menyediakam tempat khusus untuk pasien isolasi mandiri.
Pemkab Kuansing hanya menyediakan ruang isolasi di RSUD Teluk Kuantan. Itu pun jumlahnya habya 16 tempat itu. Karena jumlah terbatas, yang dirawat di RSUD Teluk Kuantan pun pasien yang mengalami gejala sedang dan berat.
Sedangkan, pasien tanpa gejala isolasi mandiri di rumah masing-masing. Tentunya tanpa pengawasan petugas. Kondisi ini lah yang tidak menjamin pasien benar-benar menaati aturan protokol kesehatan.
Disatu sisi, Pemkab Kuansing sedari awal akan menjadikan gedung Universitas Islam Kuansing sebagai tempat isolasi mandiri.
Renovasi gedung sudah selesai akhir tahun lalu dengan menelan dana Rp 600 juta lebih. Namun hingga kini gedung Uniks tak kunjung memanfaatkan gedung tersebut.
(Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bupati-kuansing-bersedia-jadi-penerima-pertama-vaksin-covid-19.jpg)