Massa Minta PT Toba Pulo Lestari Angkat Kaki dari Sumatera Utara : Beri Dampak Negatif Masyarakat
Pengunjukrasa menilai rusahaan bubur kertas tersebut dianggap memberi dampak mudharat dibanding dampak positif pada kehidupan masyarakat lokal.
Editor:
CandraDani
Tribun Medan/Alija Magribi
Gabungan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam nama Gerilyawan di depan Universitas Simalungun menyandera mobil pengangkut kayu, Sabtu (5/6/2021) siang
Padahal, ujarnya, menurut Konvensi ILO No.169 tahun 1986 menyatakan bahwa bangsa, suku, dan masyarakat adat adalah sekelompok orang yang memiliki jejak sejarah dengan masyarakat sebelum masa invasi penjajahan yang berkembang di daerah mereka.
"Bangsa Batak sebagai kelompok masyarakat adat juga telah hidup berdampingan dengan alam dan menghasilkan kebudayaan melalui interaksinya dengan alam," katanya.
Dofaset mengatakan Bangsa Batak sudah bertani secara tradisional di sana untuk hidup bahkan menyekolahkan anak-anaknya dari sistem pertanian yang diwariskan orangtua turun temurun.
(alj/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Massa Unjuk Rasa Tolak TPL Sandera Truk Pengangkut Kayu Gelondongan di Siantar,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/massa-tolak-pt-tpl-di-pematang-siantar.jpg)