Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ani Kini Bernafas Lega Usai Dipastikan Jenis Kelaminnya: Nama Berubah Menjadi Anang Sutomo

Namun setelah genitalnya dioperasi, Anang mengatakan teman-temannya sudah tidak ada yang mengejeknya.

(SURYA/Didiik Mashudi)
Ani Khasanah saat memakai jilbab di rumahnya, Rabu (21/10/2015). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Awalnya Ani Kasanah (22) merasa resah.

Remaja perempuan asal Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, ini kerap dibully oleh teman-temannya.

Hal ini lantaran tubuh Ani menyerupai seorang laki-laki.

Namun, setelah mendapatkan pengobatan dan kejelasan mengenai status sosialnya, remaja tersebut merasa tenang karena tidak ada yang mengejeknya.

Dikutip dari Surya.co.id, Selasa (15/6/2021), Ani yang sekarang berubah nama menjadi Anang Sutomo ini mengaku, sebelum dioperasi, dirinya sering diejek dan dihina oleh teman-temannya.

Namun setelah genitalnya dioperasi, Anang mengatakan teman-temannya sudah tidak ada yang mengejeknya.

"Sebelum dioperasi saya sering diejek dan dihina. Namun setelah dioperasi tidak ada yang mengejek saya," ujar Anang Sutomo, eks Ani Kasanah.

Anang mengatakan, ejekan dan hinaan ini sudah belasan tahun diterimanya lantaran kondisi fisik yang berbeda. 

Bullyan itu terjadi karena secara penampakan fisik,  Anang seorang laki-laki, namun di catatan kependudukan dia dinyatakan sebagai perempuan.

Baca juga: 4 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Maut, Pengendara Motor Tewas, Polisi Temukan Arak Putih di TKP

Baca juga: Gegara Keanu Angelo Pasang Muka Asem Saat Diajak Foto Fans, Sepupu Raffi Ahmad Sindir Pedas

Baca juga: Sudah Vaksin tapi tetap Positif Covid-19, Satgas: Vaksinasi Ulang Memungkinkan

Hal itu terjadi lantaran kondisi genitalnya sejak lahir tidak jelas, apakah dia laki-laki atau perempuan.

Orangtuanya yang secara ekonomi tidak mampu, lantas menjadikan dia seorang perempuan. 

Seiring berjalan waktu, ketika menginjak sekolah SMP, dirinya tak mengalami menstruasi sebagai normalnya perempuan. 

Bahkan, dia juga diketahui lebih nyaman apabila bergaul dengan teman laki-lakinya.

Hingga, suati ketika, dia memberanikan diri untuk menceritakan kondisinya kepada gurunya.

Sang guru kemudian membahas kejadian ini bersama sekolah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved