Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Lelah dengan Covid-19, Pemerintah Singapura Takkan Batasi Ruang Gerak dan Sosialisasi Warganya

Pemerintah Singapura takkan batasi ruang gerak warganya. Sebab Warga sudah lelah dengan Covid-19. Begini cara mengatasi virus corona

Editor: Budi Rahmat
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DIHAN AJI NUGROHO
Ilustrasi warga pakai masker 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pemerintah Singapura punya cara jitu memberikan kelapangan bagi warganya terkait dengan pandemi virus corona.

Tak ingin warganya diliputi ketakutan dan dibikin lelah dengan pandemi berkepanjangan ini, pemerintah Singapura tidak akan membatasi ruang gerak warga.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan tidak mendorong warga yang terinfeksi covid-19 ke Rumah Sakit.

Artinya hanya warga yang terinfeksi berat yang akan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

Baca juga: AWAS! Varian Virus Corona Kappa Ditemukan di Jakarta, Begini Gejalanya

Baca juga: Penggunaan Masker Sangat Efektif Cegah Penularan Virus Corona

Sedangkan bagi warga yang terkonfirmasi terinfeksi ringan hanya akan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kebijakan tersebut dilakukan selain memberikan kelapangan bagi warga, juga mengantisipasi sesaknya rumah sakit.

Jadi kedepannya rumah sakit tidak menjadi rujukan utama bagi warga yang terpapar virus corona.

Dengan cara demikian, warga tidak akan dipanikkan dengan pandemi covid-19.

Kalau Sakit Tinggal Lapor

Warga Singapura yang kelak terpapar Covid-19 dengan gejala ringan tidak perlu lagi dirawat inap di rumah sakit.

Kebijakan ini akan menjadi salah satu gambaran blueprint atau cetak biru Singapura hidup berdampingan dengan Covid-19.

“Ke depannya, jika terinfeksi Covid-19, dokter akan memberikan surat sakit, pasien kemudian menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing, beristirahat secukupnya, dan mengetes dirinya secara rutin hingga negatif Covid-19," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam wawancara eksklusif dengan The Straits Times, Kamis (1/7/2021).

"Setelah itu pasien dapat kembali ke luar rumah,” lanjutnya

Saat ini warga Singapura dengan gejala ringan harus menjalani perawatan di fasilitas pemulihan khusus yang terisolasi.

Menteri Ong menambahkan, sesungguhnya surat sakit tidak begitu diperlukan.

Karyawan yang terinfeksi atau terekspos cukup memberitahu kantor tanpa harus menyetorkan surat sakit dari dokter.

Sementara itu warga yang berpotensi terekspos virus corona, misal berada di tempat umum yang sama dengan penderita, akan menerima SMS dari Kementerian Kesehatan Singapura untuk mengetes dirinya dengan alat yang dapat dibeli di apotek.

Rumah sakit akan dikhususkan untuk penderita Covid-19 dengan gejala berat atau yang parah kondisinya

Rencana-rencana kebijakan di atas akan menjadi new normal hidup bersama dengan Covid-19 yang endemik di Singapura.

Baca juga: Tiga Pasien Covid-19 di Kuansing Meninggal Dunia, Total Kematian 79 Orang Akibat Corona di Kuansing

Baca juga: Indonesia Lockdown Hari Ini Jadi Isu Besar di Singapura, Indonesia Perang Gelombang Kedua Corona

Menteri Ong menuturkan, keputusan memulai transisi new normal hidup bersama dengan Covid-19 diambil berdasarkan pertimbangan ilmiah.

Trajektori pandemi, angka vaksinasi, dan kualitas pengobatan adalah pertimbangan-pertimbangan tersebut.

“Warga Singapura sudah lelah dengan Covid-19. Tidak mungkin pemerintah terus membatasi gerak-gerik warga beraktivitas, bersosialisasi, bertemu teman, berjalan-jalan,” imbuh Menteri berusia 51 tahun itu.

Demikian informasi terkait dengan cara Singapura mengatasi pandemi Covid-19. (*)

Sumber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved