Ketahuan Maling Sawit Milik Tetangga, Pencuri Justru Sakit Hati Dinasehati Lalu Habisi Korban
Terkuak fakta di balik pembunuhan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, Aminurrasyid.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Terkuak fakta di balik pembunuhan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, Aminurrasyid.
Ia tewas setelah dianiaya secara membabi buta oleh pelaku yang merupakan tetangganya sendiri.
Pelaku berinisial A alias AK alias AD.
Pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran tak terima ditegur agar tak mencuri.
Berikut empat fakta terkait kasus pembunuhan Ketua MUI Labura, sebagaimana dirangkum dari Tribun-Medan.com dan Kompas.com:
1. Tak terima ditegur agar tak mencuri
Mengutip dari Tribun-Medan.com, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan mengatakan, peristiwa itu terjadi berawal saat korban tak terima ditegur.
Saat itu, korban berangkat ke ladang sawitnya di Lingkungan II Panjang Bidang, Kelurahan Gunting Saga.
Sesampainya di lokasi, Aminurrasyid melihat pelaku mencuri buah sawit miliknya.
Kemudian korban menasehati pelaku agar tidak melakukan tindakan serupa lagi.
2. Pelaku pulang asah parang untuk habisi korban
Dikutip dari Kompas.com, tak terima dinasehati seperti itu, pelaku kemudian merencanakan aksi pembunuhan.
Pelaku kemudian pulang dan mengasah parang.
Kemudian pada Selasa sekira pukul 17.30 WIB, pelaku menunggu di pinggir jalan di depan rumah korban.
Saat itu, korban baru pulang dari kebun sawit dan menyempatkan diri mengambil rumput untuk ternak.
