Kacau, Gara-gara Informasi Tak Dapat Bantuan, Ribuan Warga Penuhi Lokasi Vaksin, Ternyata. . .
Warga hanya bisa mengurut dada. Semua gara-gara informasi palsu yang diterima. Padahal ribuan warga sudah penuhi lokasi. Eh, ternyata. .
TRIBUNPEKANBARU.COM- Kacau. Gara-gara informasi palsu, ribuan warga Filipina hanya bisa mengurut dadanya.
Mereka yang sudah telanjur datang dan meminta agar secepatnya divaksin ternyata adalah korban informasi palsu.
Kejadian tersebut langsung mendapat perhatian pemerintah setempat.
Sebab, warga yang terlanjur datang minta divaksin tersebut sudah diliputi kekhawatiran.
Sebab dalam informasi tersebut, warga yang tidak atau belum divaksin maka tidak akan mendapatkan bantuan uang.
Baca juga: Bagaimana Jika Telat Vaksin Kedua? Apakah Berbahaya? Kemenkes Jelaskan Hal Ini
Baca juga: Ilmuwan Sebut Penerima Vaksin Mungkin Lebih Mudah Tularkan Covid-19 Varian Delta
Selain itu mereka juga akan dibatasi di rumah
Kejadian tersebut berlangsung Jumat (6/8/2021).
Padahal ribuan orang membanjiri pusat vaksinasi Covid-19
Menurut AP, pejabat setempat menempatkan ibu kota Filipina, Manila, dalam penguncian hingga 20 Agustus dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona.
Ini terjadi ketika kota itu mengalami lonjakan infeksi.
Tiga wilayah lainnya ditempatkan di bawah pembatasan penguncian hingga 15 Agustus.
Penduduk setempat pun mulai berbondong-bondong datang ke pusat vaksinasi, sehari sebelum penguncian setelah informasi yang salah ini menyebar.
Baca juga: WHO Peringatkan Negara Kaya untuk tidak Pentingkan Diri Sendiri soal Vaksin Booster
Informasi palsu ini mengklaim bahwa mereka dapat kehilangan bantuan hingga 20 dollar AS atau bisa dibatasi ke rumah mereka jika mereka tidak disuntik.
Kerumunan orang menghadapi antrean yang membentang beberapa blok dan lalu lintas saat mereka berbondong-bondong ke pusat vaksinasi di Manila, Las Pinas, dan Antipolo.
Banyak orang muncul tanpa mendaftar untuk pengambilan gambar.
Hampir 22.000 orang dilaporkan mengantre di pusat vaksinasi di Manila sebelum fajar.
Beberapa kelompok terpaksa "menghilangkan barikade dengan gaduh", sehingga polisi dipanggil untuk menghentikan vaksinasi dan meminta orang-orang untuk kembali ke rumah.
Baca juga: Pemerintah Rencana Terapkan Kartu Vaksin Covid-19 Jadi Syarat ke Tempat Umum, Ini Kata Menteri Luhut
"Kami tidak dapat membiarkan program imunisasi nasional kami menjadi peristiwa penyebaran super, terutama mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh varian delta," kata Departemen Kesehatan tentang gangguan tersebut.
Pejabat setempat juga dilaporkan mendesak warga untuk waspada terhadap informasi yang salah.
Mereka juga menyarankan untuk mematuhi pengumuman yang dibuat sumber-sumber pemerintah.
Pemerintah mengklaim bahwa penduduk yang tidak divaksinasi akan diizinkan meninggalkan rumah mereka jika terjadi keadaan darurat medis atau jika mereka perlu membeli barang-barang penting.
Pemerintah Filipina meluncurkan kampanye vaksinasi pada bulan Maret.
Baca juga: Pekanbaru Terima 8 Ribu Dosis Vaksin Covid-19, Fokus Untuk Vaksinasi Dosis Kedua
Sejak itu telah, pemerintah telah memvaksinasi sepenuhnya hampir 10,2 juta warga.
Sumber Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/vaksinasi-massal-di-selatpanjang.jpg)