Ternyata Ini Biang Kerok yang bikin Militer Afganistan Tak Berkutik Berhadapan dengan Taliban
Sudah Dilatih, Diberi bantuan dana oleh AS, Militer Afganistan masih mudah ditaklukkan Taliban. Ternyata inilah biang keroknya
Dalam laporan Juli 2021, SIGAR mengatakan, lebih dari 88 miliar dollar AS (Rp 1,26 kuadriliun) telah dihabiskan demi keamanan Afghanistan.
Akan tetapi, data tersebut menambahkan, "Pertanyaannya, apakah uang itu dihabiskan dengan baik, yang pada akhirnya, akan dijawab oleh apa yang dihasilkan dari pertempuran di lapangan."
Angkatan Udara Afghanistan harus membuktikan keunggulannya dalam situasi kritis di medan pertempuran.
Namun, mereka harus berjuang demi mempertahankan dan mengawaki 211 pesawatnya, di mana persoalannya makin parah, karena Taliban sengaja menargetkan para pilot.
Baca juga: Arti Kata Taliban: Siapa Kelompok Taliban? Tahun Berapa Taliban Dibentuk?
Mereka juga tidak mampu memenuhi tuntutan dari komandan di lapangan.
Oleh karena itulah, ada keterlibatan Angkatan Udara AS baru-baru ini di kota-kota seperti Lashkar Gah yang sudah dikuasai oleh Taliban.
Masih belum jelas berapa lama lagi AS bersedia memberikan dukungan seperti itu.
Taliban sering kali mengandalkan pasokan dananya dari perdagangan narkoba, tetapi mereka juga mendapat dukungan dari luar - terutama Pakistan.
Tidak lama berselang Taliban menyita senjata dan peralatan dari pasukan keamanan Afghanistan - beberapa di antaranya dipasok AS - termasuk kendaraan Humvee, piranti teropong malam, senapan mesin, mortir dan peralatan artileri.
Afghanistan dibanjiri pasokan senjata setelah invasi Soviet, dan Taliban sudah menunjukkan dapat mengalahkan kekuatan yang jauh lebih canggih.
Bayangkan efek mematikan dari bom rakitan Improvised Explosive Device (IED) dengan target pasukan AS dan Inggris.
Faktor ini serta pengetahuan lokal dan pemahaman tentang medan perang, turut menjadi alasan kenapa Taliban susah terkalahkan.
Fokus yang Terencana
Terlepas dari karakter kelompok Taliban yang berbeda, ada beberapa hal yang membuktikan bahwa mereka memiliki rencana terkoordinasi terkait kemajuan mereka belakangan ini.
Ben Barry, mantan pimpinan tentara Inggris dan saat ini menjadi penasihat senior di Institute of Strategic Studies, mengakui keuntungan Taliban mungkin bersifat oportunistik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pejuang-taliban-kausai-afghanistan.jpg)