Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mengerikannya Lembah Panjshir, Benteng Terakhir Pertahanan Militan Afganistan, Berani Masuk, Mati!

Beginilah mengerikannya lembah Panjshir yang menjadi titik terakhir pertahanan militer Afganistan dari Taliban Berani masuk berarti mengantar nyawa

Editor: Budi Rahmat
AHMAD SAHEL ARMAN / AFP
Pasukan keamanan Afghanistan dengan kendaraan Humvee bergerak dalam konvoi di daerah Parakh di Bazarak, provinsi Panjshir pada 20 Agustus 2021, setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. 

Sementara kelompok perlawanan membantah klaim itu, dan mengaku berhasil memberi serangan kejutan yang membuat Taliban mundur.

Klaim keduanya jelas tidak bisa diverifikasi media mana pun dikarenakan kontuk medannya yang begitu menantang.

Panjshir, yang dikenal karena tidak bisa ditembus Taliban maupun Uni Soviet, merupakan benteng terakhir kaum perlawanan.

Mereka berkumpul di sana di bawah komando Ahmad Massoud, putra pemimpin mujahidin terkenal Ahmed Shah Massoud.

Saleh, yang mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sah, terabadikan dalam foto tengah berbicara dengan Massoud.

Lembah itu dijaga oleh ngarai sempit. Membuat jalan masuk atau keluar menjadi sangat sulit untuk orang luar.

Jika ada yang nekat melewatinya dan mencoba melancarkan serangan, mereka hanya akan jadi mangsa empuk pasukan yang ditempatkan di tebing.

Baca juga: Bukan Taliban, AS Kini Takut dengan ISIS-K di Afganistan, Joe Biden Sebut Mereka Nyata

Juru bicara Front Perlawanan Nasional menuturkan, mereka siap untuk berkonflik namun berusaha memakai pendekatan negosiasi.

"Syarat kesepakatan damai adalah desentralisasi -- sebuah sistem yang menjamin keadilan sosial, kesetaran, hak, dan kebebasan untuk semua," papar Nazary.

(tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved