Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sikap Setia Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Kerangka Sepasang Kekasih Ini Buktinya

kuburan sepasang kekasih di China itu unik, para arkeolog memutuskan untuk tak menggali sisa-sisa kerangka sepenuhnya.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Qian Wang; Illustration by Anqi Wang via LIVE SCIENCE
Kerangka sepasang kekasih ditemukan dalam satu liang di China utara. Kerangka tersebut diperkirakan berusia 1500 tahun. 

Para peneliti menduga, kemungkinan hal itu karena pengaruh kebiasaan dari wilayah barat dan sekitarnya melalui Jalur Sutra, serta asimilasi orang-orang Xianbei. Hal tersebut mencerminkan integrasi budaya China dan Barat.

Siapa pun yang menguburkan pasangan itu juga melakukannya dengan hati-hati. Tubuh laki-laki itu melengkung ke arah perempuan.

Lengan kirinya terletak di bawah tubuhnya dan lengan kanan memeluknya dengan tangan bertumpu dipinggangnya. Lalu tubuh perempuan dalam posisi dipeluk. Kepalanya menghadap sedikit ke bawah yang berarti wajahnya akan bersandar ke tubuh laki-laki.

Kemungkinan adegan itu merupakan cerminan dedikasi pasangan satu sama lain selama mereka hidup.

"Pesannya jelas, pasangan kekasih yang saling berpelukan demi cinta abadi hingga akhirat," tulis peneliti dalam studi.

Lebih lanjut, tim peneliti memiliki beberapa ide tentang bagaimana pasangan itu bisa berakhir di kuburan yang sama.

Menurut peneliti tak mungkin kekasih meninggal pada saat yang sama karena kekerasaan, penyakit, atau keracunan, karena belum ada bukti dari hal ini.

Sang laki-laki bisa saja meninggal terlebih dahulu dan perempuan mengorbankan dirinya agar mereka bisa dimakamkan bersama.

Akan tetapi asumsi lainya, perempuan itu meninggal lebih dahulu dan pria mengorbankan dirinya sendiri.

Hanya saja kemungkinannya kecil karena perempuan tampaknya memiliki kesehatan yang lebih baik dari pasangannya.

Meski kuburan pasangan ini masih menjadi misteri namun itu menjadi sebuah pertunjukan unik dari emosi manusia dan menawarkan pandangan mengenai cinta, kehidupan, kematian, dan kehidupan setelah kematian.

Studi dipublikasikan secara daring di International Journal of Osteoarchaeology.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved