Berbalik Mendukung, Sosok Orang-orang Terkenal di Afganistan Ini Malah Ingin Bicara dengan Taliban
Siapa yang menyangka. Awalnya menentang kehadiran Taliban, sosok-sosok orang ternama ini malah balik mendukung Taliban
TRIBUNPEKANBARU.COM- Balik mendukung. Inilah orang-orang ternama di Afganistan yang berencana akan berbicara dengan Taliban untuk pembentukan pemerintahan yang baru.
Mereka ini sebelumnya sangat menentang pengambil alihan oleh Taliban.
Namun belakangan terungkap jika orang-orang tenama ini merencanakan pertemuan dengan Taliban.
Tujuan mereka terkiat dengan pemerintahan yang akan dibantuk oleh Taliban.
Seperti dikutip dari Kompas.com, sekelompok tokoh ternama Afghanistan, termasuk dua warlord regional, sedang mencari pembicaraan dengan Taliban.
Baca juga: Pentolan ISIS-K Tewas, Taliban Kutuk Serangan Drone Amerika Serikat di Nangarhar, Afghanistan Timur
Baca juga: Rusia Turun Tangan Usai Taliban Masuk ke Afganistan, Kerahkan Ribuan Tentara, Ini yang Dilakukan
Mereka berencana untuk bertemu dengan Taliban dalam beberapa pekan ke depan untuk membentuk front baru lalu bernegosiasi tentang pemerintahan berikutnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Khalid Noor, putra gubernur yang pernah berkuasa di provinsi Balkh, Atta Mohammad Noor.
Dia mengatakan, kelompok itu terdiri atas tokoh-tokoh yang sebelumnya menentang pengambilalihan Taliban atas ibu kota, termasuk warlord ternama yakni Abdul Rashid Dostum.
Dostum merupakan pemimpin etnik Uzbek di Afghanistan dan sempat menjabat sebagai Wakil Presiden Afghanistan
"Kami lebih suka berunding secara kolektif, karena masalah Afghanistan tidak akan diselesaikan hanya oleh salah satu dari kami," kata Khalid Noor kepada Reuters.
"Jadi, penting bagi seluruh komunitas politik negara untuk terlibat, terutama para pemimpin adat, mereka yang berkuasa, dengan dukungan publik," imbuh Khalid Noor.
Baik Atta Noor dan Dostum memutuskan kabur dari Afghanistan setelah kota Mazar-i Sharif jatuh ke tangan Taliban tanpa perlawanan.
Hingga akhirnya, Taliban berhasil mengambil alih Kabul dari tangan pemerintah Afghanistan yang juga jatuh tanpa perlawanan.
Kabar mengenai para warlord yang ingin bernegosiasi dengan Taliban tersebut seakan menandakan kembalinya kekuatan para warlord tradisional di Afghanistan.
Baca juga: LGBTQ Afghanistan Merasa Sudah Berada Di Neraka Saat Taliban Berkuasa
Reuters mewartakan, itu akan menjadi tantangan bagi entitas mana pun untuk memerintah Afghanistan dalam waktu lama.
Tidak seperti periode kekuasaan mereka sebelum 2001, Taliban mencari dukungan dari etnik Tajik, Uzbek, dan minoritas lainnya saat mereka mempersiapkan serangan setelah mayoritas pasukan asing hengkang dari Afghanistan.
"Taliban pada saat ini sangat, sangat arogan, karena mereka baru saja menang secara militer. Tapi apa yang kami asumsikan adalah bahwa mereka tahu risiko memerintah seperti sebelumnya," kata Khalid Noor.
Meskipun berniat untuk negosiasi, Khalid Noor mengatakan risiko kegagalan pembicaraan tetaplah ada.
Oleh karenanya, kelompok-kelompok itu juga sudah mempersiapkan perlawanan bersenjata melawan Taliban.
"Menyerah bukanlah pertanyaan bagi kami," kata Khalid Noor.
Kendati demikian, masih belum jelas seberapa besar dukungan publik kepada para warlord ini pasca-Taliban kembali berkuasa.
Pasalnya, Atta Noor secara blak-blakan dituduh melakukan praktik korupsi sementara Dostum dituding melakukan berbagai tindakan penyiksaan dan kebrutalan.
Baca juga: Lari Dari Taliban, 170 Rakyat Afghanistan Malah Jadi Korban Pembantaian ISIS
Kedua warlord ini membantah tuduhan-tuduhan tersebut.
Di sisi lain, kekuatan militer Taliban juga telah bertransformasi menjadi semakin kuat setelah menduduki Kabul.
Kelompok tersebut disebutkan memiliki sekitar 2.000 kendaraan lapis baja dan hingga 40 unit pesawat di mana sebagian besar dari senjata itu merupakan peninggalan pasukan Afghanistan yang melarikan diri.
Namun, Khalid Noor mengatakan Taliban tidak akan mampu bertahan melawan perlawanan rakyat.
"Sejarah telah menunjukkan bahwa tidak seorang pun di Afghanistan dapat memerintah dengan paksa, itu tidak mungkin," kata politikus berpendidikan Barat itu.
(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasukan-pemberontakan-anti-taliban.jpg)