Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Putus Asa dan Tak Percaya Janji Taliban, Wanita Afganistan Pilih Mengungsi

Para wanita Afganistan sudah putus asa. Mereka juga tidak percaya dengan janji Taliban. Lebih baik mengungsi menyelamatkan diri

Editor: Budi Rahmat
Reuters
Lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat dari Kabul, setelah kota itu jatuh ke tangan Taliban 10 hari lalu. 

Negara-negara terdekat, seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab, menerima beberapa ribu pengungsi untuk mengurangi tekanan pada pangkalan Amerika.

Baca juga: China Desak Amerika Serikat Bantu Pemerintahan Taliban di Afghanistan, Menlu Wang Yi Telpon Blinken

Di al-Udeid, keluarga Afghanistan yang dievakuasi oleh AS menunggu berjam-jam di hanggar yang berventilasi buruk.

Bahkan, udara lembab di tengah gurun dengan pendinginan yang tidak memadai.

Sebuah video yang diposting oleh The Washington Post menunjukkan ratusan pengungsi di satu hanggar dengan hanya satu toilet dan orang-orang tidur di tanah.

Qatar membangun rumah sakit darurat, tempat penampungan tambahan, dan kamar mandi portabel untuk membantu menutup celah.

Selain apa yang didistribusikan militer AS, militer Qatar membagikan 50.000 makanan sehari, dan lebih banyak lagi oleh badan amal lokal.

Qatar Airways juga telah menyediakan 10 pesawat untuk mengangkut para pengungsi dari ibu kotanya, Doha, ke negara lain.

Sekitar 20.000 pengungsi tetap berada di Qatar, beberapa berharap untuk pergi dalam hitungan minggu.

Tetapi, yang lainnya berharap dalam beberapa bulan mendatang saat menunggu pemukiman kembali di tempat lain.

Tujuh wanita Afghanistan telah melahirkan bayi sejak kedatangan mereka di Qatar.

Qatar hanya menyerap sejumlah kecil pengungsi, di antaranya sekelompok mahasiswi yang akan ditawari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Doha.

Qatar juga menampung beberapa pengungsi di fasilitas apartemen berperabot yang dibangun untuk Piala Dunia FIFA, yang akan dimainkan di Doha 2022.

Baca juga: Bukan Salah AS, Parahnya Korupsi di Afganistan yang Sebabkan Militernya tak Berkutik Hadapi Taliban

Negara yang kaya energi merupakan negara kecil dengan 300.000 penduduk.

Di mana pekerja asing atau ekspatriat dengan visa sementara, jauh melebihi jumlah penduduk lokal.

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden secara pribadi menyatakan penghargaannya kepada Emir Tamim bin Hamad Al Thani (41) melalui telepon.

Biden mencatat pengangkutan udara yang dipimpin AS tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan Qatar yang memfasilitasi transfer ribuan orang setiap hari. .

Ini adalah jenis publisitas positif yang hampir tidak dapat dijamin oleh jutaan dolar As yang dihabiskan oleh negara-negara Teluk Arab untuk melobi AS.(*)

(Serambinews)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved