Siap-siap, Korut Punya Pemimpin yang Baru, Tak Kalah 'Kejam' kepada Amerika Serikat
Siap-siap saja Amerika Serikat. Calon pemimpin Korut yang baru tak kalah kejam melontarkan kritikan. jadi AS tidak akan bisa leluasa nantinya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Siap-siap. Korea Utara akan memiliki pemimpin yang baru. Namun ia juga sangat 'kejam' kepada Amerika Serikat.
AS sejauh ini memang menjadi negara yang kerap bersinggungan masalah politik dengan Korut.
Karena itulah Korut juga selalu melontarkan kritikan yang tajam kepada negara Joe Biden tersebut.
Nah, calon pemimpin Korut yang baru ini juga sangat peduli pada negaranya dan siap melontarkan kritikan yang tajam kepadaAS.
Jadi jangan harap, AS akan aman-aman saja setelah Kim Jong Un pensiun dan posisinya diambil alih pemimpin yang baru ini.
Baca juga: Jepang Wapada! Korea Utara Disebut Luncurkan Rudal Balistik
Baca juga: Negara Ini Bak Kakanya Korea Utara, Lebih Rahasia Bahkan Klaim Tanpa Kasus Covid-19, Tak Lapor WHO
Siapakah sosok pemimpin yang baru itu
Adik perempuan Kim Jong Un diangkat ke pos tertinggi pemerintahan Korea Utara, menurut laporan kantor berita resmi KCNA pada Kamis (30/9/2021).
Kim Yo Jong, yang juga menjadi penasihat kunci bagi saudara laki-lakinya, dipromosikan ke badan teratas Korea Utara, tepatnya di Komisi Urusan Negara (SAC).
Keputusan ini diambil di tengah serangkaian perubahan yang disetujui oleh Majelis Rakyat Tertinggi, parlemen negara otoriter itu.
Tidak kurang dari sembilan anggota komisi diberhentikan, termasuk salah satu wakil presidennya, Pak Pong Ju.
Diplomat Choe Son Hui, seorang wanita senior yang keberadaan langka dalam hierarki Korea Utara dan telah memainkan peran kunci dalam negosiasi dengan Amerika Serikat, juga diberhentikan.
Surat kabar resmi Rodong Sinmun memuat potret delapan orang yang diangkat baru pada Kamis (29/9/2021) melansir AFP.
Kim Yo Jong terlihat menonjol di antara mereka karena usianya yang muda dan sebagai satu-satunya wanita di antara kelompok pria itu.
Dia sering terlihat dekat dengan saudara laki-lakinya, Kim Jong Un, yang juga mendapatkan pendidikan di Swiss bersamanya.
Kim Yo Jong sebelumnya juga mendampingi kakaknya, dalam pertemuan puncak Kim Jong Un dengan presiden Amerika Serikat (AS) saat itu Donald Trump dan pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in.
Peran politiknya sebenarnya telah lama menjadi bahan spekulasi.
Baca juga: Korea Utara Kian Menakutkan, PBB Ingatkan Masyarakat Internasional akan Program Nuklir Kim Jong Un
Baca juga: Amerika Patut Waspada, Korea Utara Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Jarak jauh
Kim Yo Jong yang tahun ini menginjak usia 35 tahun, diisukan kemungkinan akan menggantikan saudara laki-lakinya suatu hari, sebuah transisi yang membuat Korea Utara yang secara sosial konservatif, dipimpin oleh wanita untuk pertama kalinya.
Dia kadang-kadang membuat kecaman pedas terhadap Washington atau Seoul dalam pernyataan yang dibawa oleh media pemerintah.
Terutama jelang Korea Utara Peledakan kantor penghubung di sisi perbatasannya, yang telah dibangun dan dibayar oleh Korea Selatan.
Posisinya yang relatif yunior sebagai Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa membuat deklarasi terlihat ambigu. Dalam beberapa kasus, dia secara khusus mengatakan dia berbicara dalam kapasitas pribadi.
Pangkat resminya telah naik dan turun dari waktu ke waktu, tetapi posisi SAC barunya sejauh ini merupakan jabatan paling senior yang pernah dipegangnya.
(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bukti-kesakitan-menjadi-mayarakat-korea-utara-rakyatnya-kelaparan-sampai-harus-makan-serangga.jpg)