Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Terikat dengan 28 Proyek Utangan China, Nasib Bisa Seperti Srilangka Jika Tak Lakukan Ini

Indonesia harus menyadari bahwa China membutuhkan mereka lebih dari mereka membutuhkan China karena rute maritim yang direncanakan Beijing

Editor: Muhammad Ridho
Skilla1st
ilustrasi proyek Infrastruktur jebakan utang china 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebagian besar negara di Asia dan Afrika saat ini mengutang ke China melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI).

Termasuk Indonesia yang disebutkan terikat dengan 28 proyek utangan dari negara China.

Bahkan Indonesia sendiri diprediksi bakal terjebak utang dan nantinya akan dikendalikan, tapi disebut bisa lolos karena sejumlah hal.

Proyek BRI adalah China mengajak negara-negara berkembang untuk berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur negara tersebut.

Tak jarang, hal itu dianggap sebagai 'jebakan utang' China terhadap negara-negara yang tak mampu membayar utangnya.

Contohnya saja Sri Lanka, salah satu peserta BRI yang saat ini tengah mabuk utang proyek infrastruktur dari China.

Proyek Bandara Internasional Mattala Rajapaksa (MRIA), yang menelan biaya US$190 juta dengan bunga 6,3 persen per tahun.

Padahal di daerah tersebut tidak menarik penumpang, jadi hampir tidak memberikan manfaat bagi negara.

Kolombo yang tidak mampu membayar, pada akhir Juni 2016 terpaksa membuat kesepakatan penyerahan tanah untuk disewakan selama 99 tahun.

Brahma Chellaney, seorang analis strategis yang berbasis di India dengan Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan, menyebut BRI sebagai upaya diplomasi 'jebakan utang'.

Hubungan bilateral yang terjalin atas dasar utang di mana negara kreditur dengan sengaja memberikan kredit berlebihan kepada negara debitur.

Sehingga nantinya negara debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga memungkinkan kreditur mengganggu keadaan ekonomi dan politik di negara debitur tersebut.

Mengakui hal ini, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Agustus 2018 mengatakan negaranya akan menghentikan proyek-proyek yang didukung pendanaan dari China, termasuk jalur kereta api senilai US$20 miliar.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Tahun ini, perdebatan tentang BRI kembali muncul setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menandatangani 28 proyek pada April 2019 lalu.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved