Ancam Telanjang di Halaman Sekolah Emak-emak Dilaporkan Ke Polisi, Ternyata Ini Penyebabnya

Tak terima anaknya divaksin dan seorang wali murid di SPMN 4 Lubuklinggau mengancam pihak sekolah dan petugas medis bahwa dia akan telanjang.

Editor: CandraDani
istimewa
Foto orangtua siswa saat mendatangi sekolah SMPN 4 Lubuklinggau karena marah anaknya disuntik vaksin pada Senin (18/10/2021) lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Akibat kesalahpahaman orangtua soal anaknya yang ikut vaksin di sekolah telah membuat peristiwa ini menjadi viral di media sosial.

Sang orangtua tak hanya marah usai anaknya divaksin namun juga sempat mengancam bakal telanjang alias menanggalkan busananya di depan guru dan peserta vaksin di sekolah.

Kisah yang terekam di video ini  kemudian menyebar dan viral di media sosial.

Diketahui, siswi yang akan disuntik vaksinasi Covid-19 tersebut berstatuskan pelajar SPMN 4 Lubuklinggau.

Orangtua wali siswi ini mendatangi sekolah dan marah-marah kepada pihak sekolah dan petugas medis yang sedang melakukan vaksinasi.

Aksi penolakan tersebut rupanya terjadi Senin (22/10/2021) lalu, saat sekolah tengah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis II.

Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian bermula setelah seorang siswi tersebut pulang dari mengikuti program vaksinasi dosis II di sekolahnya.

Setelah pulang ke rumah, siswi tersebut bercerita kepada ibunya bahwa telah mengikuti program vaksin di sekolahnya.

Mendengar cerita anaknya, ibu dari siswi tersebut bersama tante dan bibinya langsung mendatangi sekolah dan marah-marah kepada para guru dan petugas medis.

Bahkan, karena tidak ditanggapi pihak sekolah dan petugas medis, orangtua siswi tersebut mengancam akan telanjang di halaman sekolah.

Khawatir terjadi hal tak diinginkan, pihak sekolah pun memanggil pihak kepolisian, setelah ditemui pihak kepolisian orangtua siswi tersebut baru pulang ke rumahnya.

Kepsek SMPN 4 Hj Erlinda MPd melalui Waka Kesiswaan Endang Setiawati saat dikonfirmasi membenarkan insiden adanya orangtua siswi marah-marah ke sekolah karena menolak anaknya divaksin.

"Kejadiannya sudah empat hari tepatnya Senin (18/10/2021) lalu, sekira pukul 04.00 WIB, hari Selasa besoknya sudah diselesaikan," kata Erlinda pada wartawan, Jumat (22/10/2021).

Ia menceritakan kejadian bermula saat sekolah selesai melaksanakan kegiatan literasi digital dan dilanjutkan pelaksanaan program vaksinasi tahap II.

"Anak yang orangtuanya marah-marah ini sudah vaksin tahap II, marah-marah kepada sekolah karena alasannya selesai vaksin anaknya sakit," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved