Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Pilu Tante-tante di Malam Pengantin, Suami Pingsan Hanya Dengan Balutan Handuk

Saat ia menunggu di tempat tidur, wanita itu terkejut mendapati suaminya terhuyung-huyung dari kamar mandi dan terjatuh di lantai dengan balutan handu

udoctor.co.id
Ilustrasi 

"Aku terhuyung-huyung sampai pingsan mendengar kata-kata dokter. Suami saya menderita kanker
stadium akhir yang sudah menyebar, tidak ada cara untuk menyembuhkannya, waktunya
mungkin hanya dalam hitungan bulan atau bahkan hari," ujarnya.

Ketika Quynh masuk ke ruang perawatan, ia mendapati Khiem sudah sadar dan tampak lemah.

Quynh mencoba tersenyum ke Khiem dan suaminya itu terlihat canggung.

Khiem mengerti bahwa Quynh tahu tentang penyakitnya.

Khiem mengatakan baru mengetahui jika ia mengidap kanker di saat sudah terlambat.

Jadi ia tidak ingin mengobatinya lagi. Baginya percuma saja karena ajal akan menjemputnya.

Sementara ia harus membalas budi jasa kedua oragtuanya yang membesarkannya. 

Lantaran tidak tidak menemukan cara lain untuk membahagiakan kedua orangtuanya, Khiem pun memikat Quynh yang merupakan wanita kaya.

"Ternyata begitu! Ia ingin menghabiskan waktu terakhir untuk membayar orang tuanya, tetapi dia
sendiri tidak mampu, dia hanya bisa memanfaatkan orang lain, dan orang itu adalah saya," ujar Quynh.

Sebelum menikah, Quynh memang membangunkan rumah untuk orang tua Khiem. 

Quynh juga membuka tabungan miliaran Dong Vietnam untuk orangtua Khiem.

"Saya lakukan itu untuk membalas usaha mereka yang telah membesarkan Khiem atas namanya. Uang itu tidak seberapa bagi saya, jika suami saya senang, saya juga bersedia menurutinya," ujarnya.

Usai kematian Khiem, Quynh memilih menjanda sampai mati. Ia takut untuk menikah lagi.(Tribunpekanbaru.com).

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved