Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah 2 Pekan Banjir di Sintang Kalbar, Ribuan Warga Mengungsi dan Mulai Terserang Penyakit

Menurut BPBD Sintang bencana banjir melanda setidaknya di 12 kecamatan,140.468 jiwa terdampak banjir dan 2 warga dilaporkan meninggal dunia.

Editor: CandraDani
Tribun Pontianak
Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD Ade M Djoen Sintang, Yustandi memeriksa bekas operasi hernia Kakek Zaini di pondok ladang, Kelurahan Ulak Jaya, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Yustandi memeriksa bekas jahitan operasi supaya tidak terjadi inveksi. Kakek Zaini tinggal di gubuk bersama istrinya. Akibat banjir, dia tidak bisa memeriksakan kesehatanya pasca operasi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM -  Lebih dari sepekan mengungsi karena banjir, warga korban banjir di Sintang, Kalimantan Barat, mulai terserang penyakit.

Dilansir dari KompasTV, sejumlah warga di lokasi pengungsian mulai terserang diare dan gatal-gatal, salah satunya para pengungsi di Desa Tanjung Puri.

Hal itu, menurut petugas medis di Puskesmas Tanjung Puri, penyebab munculnya penyakit tersebut karena faktor lingkungan, air bersih, dan konsumsi makanan.

"Kebanyakan menderita gatal-gatal, karena kondisi pengungsian yang kuran bersih," kata Novi Rahmwati, petugas medis di Puskesmas Tanjung Puri.

Menurutnya, kebutuhan mendesak para pengungsi korban banjir di Sintang adalah air bersih.

Sementara itu, dilansir dari Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang menjelaskan, bencana banjir melanda setidaknya di 12 kecamatan.

Lalu, sebanyak 140.468 jiwa terdampak banjir tersebut, dan dua warga dilaporkan meninggal dunia.

Selain itu, ada 32 titik tempat pengungsian serta 24 dapur umum yang terpantau BPBD Sintang per tanggal 11 November 2021.

Sementara itu, tercatat ada 35.117 unit rumah yang terendam banjir dengan ketinggian banjir hingga 3 meter.

Lalu, lima unit jembatan rusak berat dan beberapa sarana prasarana lainnya juga terdampak.

Saat ini Pemkab Sintang telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari terhitung mulai 13 Oktober hingga 16 November 2021.

Dua pekan dilanda banjir

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyebutkan, banjir di Sintang bermula saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur pada 21 Oktober 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.

Setidaknya 12 kecamatan di Sintang terendam.

Kedua belas kecamatan itu yakni Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Binjai Hulu, Kecamatan Sintang, Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak. Lalu, Kecamatan Ketungau Hilir, Kecamatan Dedai, Kecamatan Serawai, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Sei Tebelian, dan Kecamatan Kelam Permai.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved