UEA Batalkan Pembelian Pesawat Tempur AS Senilai 330 Triliun Gara-gara Masalah Ini
Tak Terima, UEA memilih membatalkan pembelian pesawat tempur milik Amerika Serikat. Ternyata AS ketahuan lakukan inj
Pejabat itu mengatakan, pembicaraan penjualan F-35 dapat dibuka kembali di masa depan sebagaimana dilansir Reuters.
Setelah diancam UEA, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Malaysia pada Rabu mengatakan Washington memang tengah melakukan beberapa tinjauan.
Namun, dia menegaskan bahwa AS siap untuk memajukan penjualan jet tempur generasi kelima itu.
Pada Januari, sejumlah suber mengatakan kepada Reuters bahwa UEA telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 50 jet tempur F-35, 18 drone MQ-9B, serta sejumlah amunisi canggih.
Baca juga: Rusia Blak-blakan soal Kehebatan Pesawat Tempur Generasi Kelima, Punya Teknologi Secanggih Ini
Reuters melaporkan, nilai kesepakatan tersebut mencapai 23 miliar dollar AS atau sekitar Rp 330 triliun.
Seseorang sumber mengatakan, masalah antara AS dan UEA berkisar pada seberapa banyak teknologi canggih F-35 yang diizinkan untuk dimanfaatkan oleh negara di Teluk Arab tersebut.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby sebelumnya mengatakan, kemitraan AS dengan UEA lebih strategis dan kompleks daripada penjualan senjata.
Dia menyatakan bahwa Washington berkomitmen untuk bekerja sama dengan Abu Dhabi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
Finlandia Borong Jet Tempur
Finlandia memilih pesawat tempur F-35 untuk menggantikan jet tempur F/A-18 Hornet yang menua.
Negara di kawasan Baltik tersebut akan memborong 64 unit jet tempur canggih buatan Lockheed Martin asal AS tersebut beserta sistem senjata.
Reuters melaporkan, kesepakatan kontrak pembelian senjata tersebut nilainya mencapai 9,4 miliar dollar AS (Rp 134 triliun).
Baca juga: China Menggila Kerahkan 25 Pesawat Tempur Bikin Taiwan Panik, Taiwan Sebut Serangan Terbesar Beijing
Jika dibandingkan, kontrak tersebut hampir sama dengan alokasi anggaran Kementerian Pertahanan RI sebesar Rp 133,92 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
“Ketika membandingkan kinerja militer, F-35 paling sesuai dengan kebutuhan kami,” kata Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen dalam konferensi pers.
Pada 2015, Kementerian Pertahanan Finlandia mulai mencari jet baru untuk menggantikan pesawat tempur Hornet tua yang dibeli pada 1992.
