Pemuda Ini Bonyok Dianiaya dan Disekap oleh Polisi Baru, Kapolres : Sekarang Diproses Propam
Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto membenarkan adanya kasus dugaan pengeroyokan oleh sejumlah oknum Polres Nunukan terhadap R.
Selanjutnya, R dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah oknum Polisi.
Teman-teman R tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran mereka mengaku aparat Polisi.
"Saya akui salah, karena pukul duluan. Saya dikeroyok dan mereka bilang ke teman-teman saya, kalau mereka adalah aparat Polisi. Saya lebih tahu hukum daripada kalian," ujar R meniru kalimat yang dilontarkan oknum Polisi kepada teman-temannya.
Tak hanya itu, R lalu ditarik oleh seorang laki-laki bagian dari mereka dengan perawakan agak besar, menodong pistol pada Kepala R bagian kiri.
R di tarik ke tengah jalan raya diminta untuk jongkok lalu dipukul Kepalanya menggunakan pistol.
"Setelah itu saya ditarik ke pinggir jalan jauh dari kerumunan, lalu disuruh tiarap baru dikeroyok. Jumlah mereka bertambah banyak," tuturnya.
Tindakan penganiayaan itu berlanjut, R lalu dibawa menggunakan sepeda motor ke sebuah kos-kosan di Jalan Pasar Baru.
Saat tiba di kos-kosan itu, R dikeroyok lagi di kamar kos dengan posisi pintu terkunci hingga darah dari hidung dan mulut R terus keluar.
"Saya dikunci di kamar dari pukul 01.00-06.00 Wita. Sampai hidung saya dan mulut berdarah lalu dua kali saya muntah. Terus orang yang saya sempat pukul, bilang ke saya, kalau dia pergi minum dulu," ungkapnya.
R mengaku saat itu, ia tak sendiri dibawa ke kosan itu. Melainkan seorang temannya juga dibawa oleh oknum Polisi.
"Teman saya S itu ada kenal dengan salah satu dari mereka, jadi dia aman. Dan disuruh pulang oleh mereka," tambahnya.
Rambut R Dipotong Menggunakan Pisau
Selain itu, R menuturkan rambutnya dijambak lalu dipotong menggunakan pisau. Setelah itu disiram pakai air lalu dipukul.
Aksi pemukulan sempat berhenti sejenak, lantaran salah seorang dari oknum Polisi inisial S mencoba melerai tindakan rekannya.
Sekira pukul 04.00 Wita, R mencoba melarikan diri, setelah melihat pintu kamar kos tidak terkunci.
