Gegara Lahir di Suriah, Ratu Kecantikan Inggris Ditolak Masuk Amerika Serikat
Leen Clive, ratu kecantikan Inggris yang mewakili negara itu di Final Mrs World ditolak masuk Amerika Serikat. Alasannya, karena ia lahir di Suriah
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Leen Clive, ratu kecantikan Inggris yang mewakili negara itu di Final Mrs World ditolak masuk Amerika Serikat.
Padahal, Leen Clive akan berkompetisi di puncak acara kontes kecantikan yang akan digelar di Las Vegas pada 15 Januari .
Leen Clive ditolak masuk ke Amerika Serikat gara-gara masalah sepele.
Ia terlahir di Suriah, negara yang kini terpuruk dalam konflik perang saudara.
Leen Clive (29) lahir di Damaskus dan migrasi ke Inggris pada 2013, dan saat ini, ia sudah menjadi warga negara di Inggris.
Baca juga: 22 Turis Membeku Ditimbun Salju, Kaku Dalam Suhu Minus 8 Celcius
Baca juga: Raja Thailand Umbar Birahi di Jerman, Bawa 100 Selir untuk Melayani di Ranjang
“Saya mengajuk visa dengan paspor Inggris. Saya mewakili Inggris dan saya warga negara Inggris. Tapi saya tiba-tiba dilarang masuk AS," kata Clive kepada BBC.
Leen Clive semakin aneh, ketika visa suami dan bayi perempuannya disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat.
"Padahal kami mengajukan visa serentak, dengan database yang sama. Yang berbeda antara saya dengan suami dan anak saya adalah, tempat lahir saya.” katanya.
Menanggapi itu, pejabat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dokumen visa bersifat rahasia di bawah hukum AS.
"Oleh karena itu, kami tidak dapat membahas detail kasus visa individu.” sebut pejabat itu.
Pemerintah AS mengatakan di situsnya bahwa orang yang mengajukan visa yang merupakan warga negara dari negara yang dianggap Amerika sebagai sponsor terorisme,
seperti Suriah, harus diwawancarai oleh petugas konsuler.
Emma Hardy, anggota parlemen lokal Clive, mengatakan dia mencoba untuk campur tangan atas namanya.
Clive mengatakan dia telah meminta Kedutaan Besar AS di Inggris untuk menunjukkan "akal sehat."
Jika bandingnya terbukti tidak berhasil, itu akan meninggalkan Inggris tanpa pesaing dalam kontes untuk wanita yang sudah menikah tersebut.
( Firmauli Sihaloho / Tribunpekanbaru.com )
