Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anti Kritik, Taliban Tangkap Profesor Afganistan yang Berkata 'Pedas' pada Pemerintah

Sang profesor memang dikenal sebagai kritikus lokal yang kerap menyuarakan aspirasi terkait pemerintahan Taliban

Editor: Budi Rahmat
AAMIR QURESHI / AFP
Pejuang Taliban berpatroli di luar Stadion Kriket Internasional Kabul. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Taliban dilaporkan telah menangkap seorang profesor yang disebut kerap mengeluarkan kritikan pedas.

Sang profesor disebut sosok yang selama ini terus mengritisi pemerintahan Taliban di Afganistan.

Ia muncul di televisi terbesar di Afganistan dan terus melontarkan kritikan pada kebijakan Taliban.

Jengah dengan kritikan tajam dari sang profesor, Taliban kemudian menangkapnya.

Penangkapan tersebut tentu saja sebagai gambaran jika pemerintahan Taliban anti kritik.

Pr tersebut merupakan pengajar di universitas terkemuka Afghanistan.

Ia juga kritikus vokal kepemimpinan Taliban.

Faizullah Jalal, seorang profesor hukum dan ilmu politik lama di Universitas Kabul, telah beberapa kali tampil di acara bincang-bincang televisi sejak pemerintah yang didukung AS diusir pada Agustus.

Dalam wawancaranya, dia kerap menyalahkan Taliban atas krisis Afghanistan yang memburuk dan mengkritik mereka karena memerintah dengan paksa.

Dalam satu penampilan televisi, Faizullah Jalal menyebut juru bicara Taliban Mohammad Naeem sebagai “anak sapi”, sebuah penghinaan besar di Afghanistan. Klip kritik pedasnya menjadi viral di media sosial, memicu kekhawatiran akan pembalasan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berkicau bahwa Jalal telah ditahan pada Sabtu (8/1/2022) oleh badan intelijen Taliban.

Penangkapan dilakukan atas pernyataannya di media sosial, yang dinilai Taliban sebagai upaya "menghasut orang untuk menentang sistem dan mempermainkan martabat rakyat".

“Dia telah ditangkap agar orang lain tidak membuat komentar tidak masuk akal serupa atas nama profesor atau sarjana, yang merugikan martabat orang lain,” tambahnya melansir Al Jazeera pada Minggu (9/1/2022).

Mujahid membagikan tangkapan layar dari tweet yang dia klaim telah diunggah oleh Jalal. Isinya mengatakan bahwa kepala intelijen Taliban adalah kaki tangan Pakistan, dan bahwa pemerintah baru menganggap warga Afghanistan sebagai "keledai".

Kantor berita lokal Aamaj News mengatakan akun yang dirujuk Mujahid, @UstadJalal1, adalah palsu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved