Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sidang Dokter Cantik Bakar Bengkel Bikin Calon Mertua dan Pacar Tewas,Saksi Nangis Beberkan Kejadian

Sidang dokter cantik yang bakar bengkel pacar di kawasan Cibodas, menjalani sidang ke dua dengan menghadirkan saksi adik korban yang tewas

Editor: Nurul Qomariah
kolase Instagram meryanastasia/Tribunjakarta
Dokter Mery Anastasia (pelaku) dan Leo (korban tewas) serta kondisi bengkel usai dibakar pelaku. Kini Mery sudah menjalani sidang kedua di PN Tangerang. 

LE juga menjelaskan, bahwa Mery meminta beberapa tuntutan, pada saat pernikahannya nanti terlaksana.

"Sekira jam 19.00 WIB, Mery sempat me-WhatsAap ibu saya yang memberitahu kalau kakak saya enggak pulang di malam itu. Tapi ternyata, kakak saya pulang kerumah dengan dijemput oleh pekerja bengkel saya di Hotel Olive," kata dia.

"Sesampainya di rumah, kakak saya menjelaskan kepada ibu saya bahwa kekasihnya itu hamil dan meminta segera dinikahkan. Tapi, Mery meminta enam tuntutan apa saja yang dibutuhkan saat pernihakan nanti," ungkapnya.

"Jawaban ibu saya saat itu, menjelaskan akan menikahkan kakak saya dengan kekasihnya itu. Tapi untuk enam permintaan kekasihnya, ibu saya bilang akan mengusahakan semaksimal mungkin, karena tuntutannya itu ada enam. Dan setelah membicarakan itu, kakak saya kembali pergi lagi ke Hotel Olive, dengan kembali diantar oleh orang yang bekerja di bengkel saya," terangnya.

Selanjutnya, Fernando pun menjelaskan detik-detik menjelang terjadinya peristiwa naas tersebut.

Yakni, ketika pukul 22.30 WIB, LE pulang dengan tergesa-gesa, sambil mengatakan kepadanya, bahwa Mery sudah membakar bengkel dan rumahnya tersebut.

Mengetahui hal itu, seluruh anggota keluarga yang sedang berada di lantai dua bangunan rumah tersebut, bergegas hendak turun dan keluar dari rumah itu.

Namun, melihat api telah berkobar, mereka pun memutuskan kembali ke atas, untuk menyelamatkan diri.

Kondisi rumah yang gelap lantaran listrik yang mati, membuat keluarga tersebut terpisah dalam perjalanan menuju lantai 3 dan lantai 4.

Fernando dan kakak perempuannya, berhasil selamat sampai di lantai paling atas rumah itu. Namun sayang LE, LI dan ED (ayah), menjadi korban tewas dalam kejadian itu.

"Selanjutnya, kakak saya datang sambil menggedor pintu kamar dan mengatakan bahwa Mery telah menyalakan api dan membakar bengkel dan rumah. Kita semua melihat api yang sudah membesar, memutuskan naik ke lantai paling atas (lantai empat), dengan kondisi gelap, karena lampu yang putus."

"Sesampainya saya di atas, saya melihat ayah, ibu, dan kakak laki-laki saya tidak ada, akhirnya saya kembali mencoba turun melewati tangga, namun saya lihat api sudah sangat besar, makanya saya mengurungkan niat saya untuk kembali turun ke bawah," paparnya.

"Saat mau naik kembali, setelah mencoba mengecek orangtua saya itu, saya sempat tersandung oleh jasad kaka saya yang sudah tewas, tapi selanjutnya saya naik lagi menyelamatkan diri. Dan sebelum kejadian itu, waktu kaka saya menggedor pintu saya sempat dengar, kalau diluar warga sudah teriak mengatakan 'jangan neng, jangan neng,' seperti itu," tutur Fernando sambil mengusap air mata.

Setelah berjibaku melompat ke balkon yang berada di lantai empat, akhirnya hanya Fernando dan kakak perempuannya yang selamat dari kejadian itu, dan selanjutnya dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.

Saat berhasil dievakuasi, Fernando mengaku sempat melihat Mery berada di depan bengkel, sambil menanyakan kondisi kakak dan orangtuanya tersebut.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved