Cari Masalah, Nyatakan Cinta ke Istri Orang, Tentu Saja Suaminya Marah, Kini Harus Dirawat di RS

TRIBUNPEKANBARU.COM- Nyatakan cinta ke istri orang lian, pria ini kena getahnya.

Ia dianiaya laki-laki yang merupakan suami dari wanita yang ia ganggu.

Akibatnya, ia mengalami luka di bagian wajah akibat sabetan senjata tajam.

Baca juga: Penganiayaan Imam Masjid, Polisi Temukan Benda Ini di Sekitar Lokasi, Diduga Dipakai Pelaku, Apa Itu

pelaku wajar saja marah besar kepada korban. Namun, aksinya yang melakukan tindak kekerasan tetap harus dipertanggungjawabkan.

Antyara korban dan pelaku sesungguhnya teman dekat.

Keduanya saling kenal dan tentu saja acap berkomunikasi.

Namun, korban yang menyatakan cinta ke istyri pelaku ditambah dnegan bumbu akan menyayangi dan siap membiayai anak-anak pelaku, menjadikan pelaku marah besar.

pelaku adalah AN (25). Ia seorang suami asal Garut membacok temannya sendiri di bagian wajah dengan senjata tajam.

Penganiayaan tersebut bermula saat salah seorang temannya berinisial HI (32) mengungkapkan cinta terhadap istri AN.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Selasa (11/1/2022).

"Pelaku melakukan penganiayaan dengan cara membacok bagian wajah sebelah kiri korban menggunakan senjata tajam golok," ujarnya melalui rilis yang diterima Tribunjabar.id dari Polsek Pasirwangi, Jumat (21/1/2022).

Tindakan pelaku tersebut menurutnya berawal dari curiga kepada korban yang sebelumnya pernah datang ke rumah pelaku dan menyatakan cinta kepada istri pelaku.

Baca juga: Ingat Pelecehan dan Penganiayaan Penumpang Wanita? Polisi Sebut Bukan Pelecehan, Cuma Pegang Dagu

Baca juga: Kasus Penganiayaan Remaja di Parkiran Minimarket Diambil Alih Polda Sumut, Begini Alasan Polisi

Pernyataan cinta tersebut juga dibumbui dengan janji bisa membiayai hidup istri pelaku beserta anaknya.

"Korban pernah datang ke rumah pelaku dan menyatakan cinta sayang kepada istri pelaku dan sanggup membiayai anaknya," ucapnya.

Ungkapan cinta terhadap istri pelaku diketahui dilatarbelakangi oleh keadaan ekonomi keluarga pelaku yang dianggap serba kekurangan.