Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelakor Persilahkan Suami Orang Menghamilinya, Sampai Melahirkan Tak Ada Tanggung Jawab,Bayi Dibuang

Hubungan Gelap antara suami orang dengan seorang janda berakhir pada kegiatan berhubungan badan, hingga melahirkan seorang bayi yang kemudian dibuang

Pixabay
Ilustrasi 

Kondisi bayi setelah mendapat penanganan di puskesmas baik-baik saja. Namun, memang jidat dan dagunya membiru.

"Waktu saya bawa dari puskesmas kondisinya itu dia baik tapi di daerah jidat dan dagu itu dia berwarna kebiruan, sama saya udah dikasih oksigen mulai memerah, tapi tetap di daerah dagu sama jidat biru, prediksi saya takutnya itu pas ngedennya itu kena benturan apa gitu, cuman saya kurang tahu, pas kesini-sini lumayan udah merah semua," jelasnya.

Menurutnya, saat ini kondisi sang bayi sudah bagus, aktif dan sudah disusui dengan susu formula.

"Kondisinya udah bagus, mulai aktif juga, udah saya mandiin, udah saya kasih susu formula karena kan gak ada asi jadi saya bantu susu formula," jelasnya.

Ia mengaku sudah didatangi oleh Dinas Sosial (Dinsos) yang meminta bayi itu untuk dirawat di panti asuhan. Namun, dirinya menolak karena takut sang bayi tidak kuat dengan perjalanan jauh.

Alhasil ia meminta tenggang waktu satu bulan untuk merawat bayi itu. Ia pun sangat berkeinginan merawat bayi itu.

Namun keinginannya pudar karena persyaratan yang dikemukakan Dinsos tidak bisa terpenuhi.

"Ini kan harusnya kemarin ada kemensos dari Dinsos juga, saya udah berharap ini saya yang rawat aja jadi anak sendiri, tapi ternyata gak bisa harus sesuai prosedur katanya. Karena kan bayi ini sebagai barang bukti untuk melakukan penyelidikan dan itu tidak bisa sembarangan, harus diambil dan dirawat di panti, kemarin saya dikasih waktu tiga hari untuk di ke panti, cuman saya nolak karena kalau perjalanan jauh takutnya bayi tidak kuat," terangnya.

Ia kemudian meminta waktu selama beberapa bulan menunggu bayi tersebut pulih.

"Saya tahan sampai satu bulan, minta waktu satu bulan baru saya ke panti kan, meskipun sebenarnya berat gitu, pingin saya adopsi sendiri tapi ternyata gak bisa dan prosedurnya harus di ke pantikan. Dan kalaupun mau adopsi harus ada cara-caranya tersendiri. Sebenarnya saya mau untuk menempuh itu, hanya saja kemarin ngobrol dengan Dinsos pun saya sudah tidak termasuk kategori, karena sudah memiliki anak 2 itu udah gak bisa, udah tidak akan lolos," ujarnya.

Bidan Ellya mengatakan, dirinya sudah memberikan nama panggilan untuk sang bayi, bayi cantik itu ia beri nama Sahla, mirip dengan nama anaknya.

"Namanya udah, tapi masih ragu juga, sama kaya anak saya, kan kalau itu Sahira, kalau ini Sahla," jelasnya.

Sumber Tribun Bogor

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved