Perang Rusia vs Ukraina
Pasukan Rusia Dituduh Mulai Paksa Wanita-wanita Muda Ukraina Berhubungan Badan
Direktur Freedom from Torture Steve Crawshaw mengatakan kepada The Independent bahwa dalam konteks perang, perempuan sering menjadi sasaran empuk.
Tiga puluh dua anggota dewan dengan 47 kursi memilih untuk melakukan penyelidikan tingkat tertinggi terhadap dugaan pelanggaran HAM.
Keputusan itu diambil setelah Majelis Umum PBB di New York pada Rabu mengeluarkan teguran kerasnya sendiri, dengan 141-5 suara untuk menyesalkan invasi Moskow dan menuntut penarikan segera.
Gudangnya wanita cantik
Ukraina rawan menjadi zona pemerkosaan massal yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Anggota parlemen Ukraina mengatakan, kalangan wanita yang menjadi tawanan perang menjadi golongan rentan sebagai korban pemerkosaan.
Untuk diketahui, Ukraina dikenal sebagai negara gudangnya wanita cantik.
Ukraina adalah surganya para bidadari.
Penyerangan pasukan Rusia terjadi di Donbas, Ukraina timur.
Di sana, tawanan yang merupakan warga sipil Ukraina yang dibebaskan telah menjadi korban kekerasan seksual oleh militan.
Dilansir dari Unian, anggota parlemen Iryna Herashchenko mengatakan banyak para wanita muda di wilayah itu mengeluh karena menjadi korban pemerkosaan.
"Saya sekarang telah menyerahkan ke kejaksaan baru sebuah teks yang diterjemahkan secara khusus tentang kejahatan seks di zona konflik. Di antara orang-orang yang saya bebaskan, banyak pria dan wanita mengeluh bahwa telah menjadi korban pemerkosaan massal," katanya.
Pada saat yang sama, Herashchenko telah menyerukan agar gugatan class action diajukan.
Sementara itu, tidak ada informasi tentang penyiksaan semacam itu dalam laporan internasional tentang pelanggaran hak asasi manusia di Donbas, klaim MP.
"Ketika kami mengambil kembali orang dengan tangan terputus, ketika kami mengambil orang dengan alat kelamin terputus, hal-hal seperti itu tidak dapat dimaafkan," tegas anggota parlemen itu.
Tentara Rusia berburu gadis Ukraina
