Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Belum Selesai Ngurus Ukraina yang Diserang Rusia, AS Berencana Bantu Irak Lawan Iran, Apa Tujuannya?

Amerika bisa dikatakan negara yang suka ngurus negara lain. Ukraina perang dengan Rusia mereka yang sibuk. Kini Irak pula yang dibantu lawan iran

Editor: Budi Rahmat
AFP
Amerika serikat kembali sibuk ngrusu negara lain 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Negara lain yang terlibat konflik, Amerika Serikat yang dibikin sibuk.

Setelah campur tangan konflik Rusia-Ukraina, kini, AS juga fokus ke serangan yang terjadi di Irak.

Secara gamblang AS mengatakan akan melangkapi persenjataan Irak untuk menghadapi serangan Iran.

Baca juga: Liput Perang Ukraina Wartawan Amerika Ini Ditembak Mati Tentara Rusia, Wartawan Itali : Di Lehernya

Sebelumnya AS juga secara terbuka memberikan bantuan uang dan senjata kepada Ukraina untuk menghadapi Rusia.

Inilah yang membuat AS jadi sangat sibuk. Sibuk ngrus negara lain dengan berbagai bentuk perhatian yang mereka berikan.

Mirisnya bantuan yang diberikan adalah senjata yang notabene untuk membunuh. Jadi secara tak langsung akibatnya perang akan terus terjadi dan bisa saja berkembang.

Sebenarnya apa yang menjadi rencana Amerika Serikat???

Dalam lapran tersebut, AS sedang berbicara dengan pihak berwenang di Irak dan pemerintah regional Kurdistan Irak untuk membantu meningkatkan kemampuan pertahanan rudal mereka setelah serangan oleh Iran.

Pada hari Minggu, Iran meluncurkan hingga 12 rudal balistik yang ditujukan ke kompleks konsulat AS yang sedang dibangun di Erbil, dalam serangan yang digambarkan oleh presiden Irak sebagai tindakan "teror".

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengutuk serangan di ibu kota wilayah Kurdi utara Irak .

Sullivan mengatakan tidak ada warga AS yang terluka dalam serangan itu dan tidak ada instalasi Amerika yang terkena. Dia mengatakan kepada jaringan TV CBS bahwa AS akan melakukan apa pun untuk membela rakyat, kepentingan, dan sekutunya.

"Kami sedang berkonsultasi dengan pemerintah Irak dan pemerintah di Kurdistan Irak, sebagian untuk membantu mereka mendapatkan kemampuan pertahanan rudal untuk dapat mempertahankan diri di kota mereka," kata Sullivan seperti dikutip dari N kita

Baca juga: Bukti AS Ketakutan dan Licik, Bujuk Rayu China agar Tak Bantu Militer Rusia Menghadapi Ukraina

Baca juga: Hebatnya Rusia, Menjadi Raja Dalam Perang, Satu Persatu Kota Ukraina Direbut, Kini Gilaran Kota Ini

Pengawal Revolusi Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan pada dini hari Minggu, media pemerintah Iran melaporkan.

Rudal-rudal itu ditujukan ke konsulat AS di antara situs-situs lain, kata pemerintah daerah Kurdi.

Sullivan, dalam pernyataan selanjutnya yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, mengatakan AS mendukung Baghdad dan pemerintah di seluruh kawasan dalam menghadapi ancaman dari Teheran.

"Kami akan mendukung pemerintah Irak dalam meminta pertanggungjawaban Iran, dan kami akan mendukung mitra kami di seluruh Timur Tengah dalam menghadapi ancaman serupa dari Iran," katanya.

Ditanya tentang dampak serangan itu pada negosiasi yang bertujuan untuk menandatangani kesepakatan nuklir dengan Iran, yang sudah menemui jalan buntu, Sullivan mengatakan: "Berbagai negosiator kembali ke rumah di ibukota mereka dan kita harus melihat apa yang terjadi di hari-hari mendatang. menghormati diplomasi seputar kesepakatan nuklir."

Baca juga: NATO ungkap Rusia Tidak akan Cari-cari Masalah dengan Negara Lain, Sebab, Lawan Ukraina Sudah Sulit

Baca juga: Rusia Minta Bantuan China untuk Kalahkan Ukraina, AS Langsung Bereaksi, Bagaimana Respon Beijing?

Dia mengatakan Presiden Joe Biden tetap berkomitmen kuat untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir.

"Satu hal yang akan saya katakan adalah bahwa satu-satunya hal yang lebih berbahaya daripada Iran yang dipersenjatai dengan rudal balistik dan kemampuan militer canggih adalah Iran yang memiliki semua itu dan senjata nuklir," katanya.

Pasukan AS yang ditempatkan di kompleks Bandara Internasional Erbil sebelumnya mendapat kecaman dari serangan roket dan pesawat tak berawak yang dituduhkan Washington dilakukan oleh kelompok-kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran, tetapi tidak ada serangan semacam itu yang terjadi selama beberapa bulan.

Departemen Pertahanan AS merujuk semua pertanyaan tentang komentar Sullivan tentang kemampuan pertahanan rudal ke Departemen Luar Negeri, yang mengawasi perjanjian bantuan keamanan dengan negara lain.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved