Perang Ukraina vs Rusia
Salah Sasaran, Tentara Ukraina Tembaki Konvoi Pengungsi di Kharkiv
Tentara Ukraina salah sasaran, menembaki rombongan pengungsi raykat Ukraina di wilayah Kharkiv.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
Pengumuman yang disampaikan oleh Joe Biden datang bertepatan dengan permohonan Presiden Ukraina Zelenskyy kepada pemimpin AS dan Eropa untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat .
Untuk menanggapi serangan Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi.
Bantuan baru itu menambah jumlah total bantuan AS ke Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu negara itu pada 24 Februari menjadi lebih dari 2,4 miliar dolar AS.
Alan Fisher dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC, mengatakan paket itu tidak memerlukan persetujuan kongres,
“dan senjata-senjata itu, kami diberitahu, akan tiba di Ukraina secepat mereka bisa mendapatkannya di sana”.
Beberapa peralatan baru akan memerlukan pelatihan untuk pasukan Ukraina,
juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers pada Rabu sore.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, penambahan bantuan militer oleh Amerika Serikat ke Ukraina sama saja dengan menyalakan perang berkembang lebih besar.
"Mengirimkan senjata sama dengan menyulut api. Dan ingat, Rusia akan terus berjuang untuk kepentingan bangsa dan negaranya," sebut Lavrov.
Ia juga menuding, di balik bantuan militer AS ke Ukraina tersimpan juga motif bisnis bagi negara adikuasa itu.
Motif bisnis tersebut adalah menjadikan perang Rusia vs Ukraina sebagai ajang uji coba senjata-senjata baru baru mereka.
"Celakanya, Ukraina mau dijadikan sebagai gelanggang uji coba untuk kepentingan AS," kata Lavrov.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/sebuah-mobil-di-belakang-pecahan-roket-di-jalan-antara-chuguiv-dan-kharkiv.jpg)