Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukti Indonesia Bersahabat dengan Rusia, Berencana Beli Minyak dari Nagara Putin Karena BBM Naik

Perusahaan energi negara Indonesia PT Pertamina sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia.

Youtube @Presiden Joko Widodo
Foto Presiden Indonesia Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Upgrade kilang Balongan akan menambah kapasitas 25.000 barel per hari (bph) tahun ini dari kapasitas saat ini sekitar 125.000 bph.

Menurut Nikkei Asia Review, rencana Indonesia untuk membeli minyak dari Rusia di tengah perang di Ukraina telah memicu perdebatan di mana negara harus turun pada isu-isu global.

Negara Asia Tenggara itu, sangat membutuhkan minyak murah untuk menjinakkan inflasi, terlepas dari mana asalnya.

Meski mengundang kritik dan tuduhan keras bahwa membeli dari Rusia hanya akan memberi nafas perang Vladimir Putin.

Jakarta di bawah Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah lama memprioritaskan masalah domestik daripada masalah global.

Ia menempatkan fokus besar pada pembangunan infrastruktur dan pembangunan industri pengolahan mineral negara.

Tetapi sebagai ketua G-20 tahun ini dan pemimpin ekonomi baru, Jokowi sekarang mungkin merasakan tekanan tambahan terkait kebijakan tertutup pemerintahnya.

Meski demikian, para pemimpin Indonesia telah lama merasa, perlu menjinakkan inflasi, mengetahui kemungkinan jika tidak melakukannya.

Mereka ingat tahun 1998, ketika selama krisis mata uang Asia, Presiden Suharto memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar.

Kenaikan yang menyakitkan itu memicu protes anti-pemerintah di seluruh negeri, dengan kerusuhan berhasil menjatuhkan Suharto setelah diktator itu memerintah dengan tangan besi selama lebih dari 30 tahun.

Maka, tidak heran jika pemerintah Joko Widodo bersikeras untuk menjaga harga energi tetap rendah meskipun anggaran subsidi energi diperkirakan membengkak secara signifikan tahun ini.

Saat ini, lonjakan harga minyak yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina telah memaksa ekonomi terbesar di Asia Tenggara untuk menanggung beberapa biaya yang lebih tinggi kepada pengemudi dan pengguna energi lainnya.

Langkah ini diperkirakan akan lebih meningkatkan tingkat inflasi Indonesia dari 2,64% di bulan Maret, tertinggi dalam dua tahun.

Pekan lalu, ribuan mahasiswa bergabung dalam aksi unjuk rasa di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, memprotes kenaikan harga bensin dan lainnya.

Joko Widodo sebelumnya menyebut beberapa menteri kabinet karena gagal menjelaskan secara kepada publik alasan kenaikan harga.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved