Kakek yang Tinggalkan Surat Wasiat Ditemukan Sudah Kaku di Kebun Tebu, Bikin Ngeri Ada 2 Hewan Ini
Keluarga sudah mencarri. Hanya ditemukan sepeda motor dan surat wasiat. Ternyata kakek sudah kaku di dalam hutan. Ada dua hewan ini disampingnya
Jasad korban pertamakali ditemukan pencari pakan burung bernama Suwito (38), yang juga tetangga korban, pada Minggu (8/5/2022) siang atau sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu, dia sedang berputar-putar di tegalan untuk mencari telur serangga buat pakan burung, hingga ia tiba ke lahan tebu milik korban seluas 2 hektare (Ha).
Baca juga: Gara-gara Masalah Ayam, Pria di NTT Bunuh dan Bakar Jasad Sang Istri hingga Tinggal Tulang Belulang
Baca juga: Dipenjara Karena Dituduh Bunuh Istri, Ternyata Istri Pria ini Kabur Dengan Pria Lain
Begitu di TKP, ia kaget karena mencium bau bangkai yang menyengat hidungnya.
"Setelah dicari, akhirnya ditemukan kalau bau itu berasal dari bangkai dua biawak dan di dekatnya ada orang meninggal dunia," paparnya.
Heran dengan apa yang dilihatnya, Suwito mendekatinya.
Tanpa disangkanya, ternyata pria yang tewas dengan kondisi tubuhnya terlentang di atas tanah itu dikenalnya.
Selain dikenali dari pakaiannya, seperti kaos, celana panjang dan sepatu, yang dikenakannya, wajah korban juga masih utuh.
Namun, yang membuatnya kaget karena ada dua bangkai biawak di dekat mayat korban.
Belum diketahui kapan kematian korban itu, namun diduga lebih dari lima hari.
Lokasi ditemukannya jasad korban jauh dari pemukiman warga dan berada di atas bukit.
Sebelumnya, Selasa (27/4) lalu, petugas bersama warga dan keluarga korban, yang sengaja mencari korban menemukan sepeda motor korban dan surat wasiat yang ditulis tangan oleh korban.
Surat wasiat itu ditemukan di dalam jok sepeda motor.
Baca juga: Lempar Gumpalan Kantong Plastik yang Dibakar ke Rumah Warga, Pria Ini Serahkan Diri
Baca juga: Pria di NTT Bunuh Istri dan Bakar Jasadnya Karena Masalah Ayam dan Kucing
Meski tulisannya agak sulit dibaca namun isi pesannya jelas.
Dalam surat tersebut, korban ingin mengakhiri hidupnya karena malu dituduh sebagai pencuri oleh tetangganya yang kehilangan kayu Sengon.
Padahal, korban baru saja melakukan panen kayu Sengon dari kebunnya seluas 1 hektare dan sudah terjual.
Namun, bersamaan ia mendapat kabar bahwa dirinya dituduh sebagai pencuri kayu.
Tetangganya mengaku kehilangan kayu sengon, dan korban mendengar bahwa dirinya yang dituduh menjadi pelaku pencurian.(*)
(Tribunpekanbaru.com)
