Pembenci Islam Bakar Al Quran, Ratusan Polisi Lindungi Pelaku
Rasmus Paludan, seorang pembenci Islam membakar Al Quran di sejumlah kota di Denmark. Aksinya dilindungi oleh ratusan polisi
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, DENMARK - Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs, membakar Al-Qur'an pada hari Kamis (12/5/2022) waktu setempat.
Aksi pembakaran Al Quran itu dilindungi oleh aparat polisi Swedia.
Rasmus Paludan, yang memiliki kewarganegaraan ganda Denmark dan Swedia, melakukan aksi membakar Al Quran tersebut di wilayah Frolunda, Boras dan Trollhattan di Provinsi Barat Daya Vstergotland,
Daerah itu dikenal sebagai kawasan yang memiliki populasi penduduk Muslim yang besar.
Sekitar 100 petugas polisi, serta 10 petugas berpakaian preman dari badan intelijen Swedia SAPO, memberikan perlindungan kepada Rasmus Paludan untuk melindunginya dari kontra-demonstran.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Daily Sabah pada Jumat (13/5/2022) disebutkan,
Baca juga: Babi Panggang di Depan Masjid Selama Ramadan, Islamofobia di Belanda Makin Mengila
Baca juga: Ekstremis Hindu India Lempari Masjid Dengan Daging Babi dan Koyak-koyak Quran
Aksi Rasmus Paludan membakar kitab suci di berbagai kota di Denmark telah dilakukan sejak 2017.
Sepanjang bulan Ramadhan lalu, dia kembali melanjutkan aksi provokasinya di bawah perlindungan polisi,
Aksi itu sendiri dilakukan di dekat lingkungan rumah warga Muslim dan masjid.
Aksi membakar Al Quran itu sendiri memantikan kerusuhan di kota Malmo, Norrkoping dan Jönköping serta di ibu kota Stockholm,
Akibatnya, 125 kendaraan polisi rusak dan 34 petugas terluka, sementara 13 orang ditahan.
Pada 14 April lalu, Rasmus Paludan membakar salinan kitab suci Al Quran di kota Linkoping, Swedia selatan.
Dalam berbagai aksinya itu, Rasmus Paludan mengatakan,
ia akan terus menerus melakukan aksinya itu di masa-masa mendatang.
Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk insiden itu dan menggambarkannya sebagai provokasi terhadap Islam.
