Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Pernah Tolak Wisman Masuk, Singapura juga Berhak Tolak Abdul Somad Masuk ke Negara Mereka

Jangan sampai salah sikap dan tindakan. Indonesia teernyata juga pernah beberapakali tolak wisman masuk. Jadi Singapura juga berhak lakukannya

Editor: Budi Rahmat
Instagram/@ustadzabdulsomad_official
Breaking News: Ustadz Abdul Somad UAS Ditahan di Imigrasi Singapura dan Dideportasi 

Sama seperti Singapura, Judha menjelaskan bahwa Indonesia memiliki aturan keimigrasian sendiri yang diatur dalam UU Nomor 6 Tahun 2011.

Dalam UU itu disebutkan bahwa merupakan kewenangan Indonesia untuk tidak menyampaikan alasan penolakan terhadap WNA untuk masuk ke wilayah RI.

Baca juga: Alumni Al Azhar Mesir di Riau Terluka, Abdul Somad Disebut Pemerintah Singapura Ustadz Radikal

Baca juga: Politisi Gerindra Riau Kutuk Singapura Soal Deportasi Ustadz Abdul Somad, Begini Katanya

Kebijakan penolakan masuk juga dilakukan Indonesia. Sejak Januari hingga 17 Mei 2022, tercatat ada 452 WNA yang ditolak masuk ke Indonesia dengan berbagai alasan keimigrasian, termasuk di antaranya warga negara Singapura.

“Setiap negara memiliki kedaulatan masing-masing dan kebijakan imigrasi masing-masing mengenai siapa yang boleh masuk dan siapa yang tidak boleh masuk,” tutur Judha, menegaskan.

Dengan penjelasan tersebut, sebaiknya jangan cepat mengambil kesimpulan atas apa yang dialami Abdul Somad.

Tidak hanya Singapura, Indonesia njuga melakukan hal serupa yakni menolak seseorang masuk karena alasan tertentu.

Geruduk Kantor Kedutaan Singapura

Kantor Kedutaan Besar Singapura di Jakarta akan kedatangan pengunjuk rasa, Jumat (20/5/2022).

Demo tersebut sebagai buntut dilarangnya Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk Singapura.

Massa yang akan berdemonstrasi berasal dari kelompok yang mengatasnamakan ormas Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai).

Polda Metro Jaya mengkonfirmasi rencana aksi demonstrasi tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan sebagaimana yang terlampir dalam poster tersebut.

"Sudah," kata Zulpan kepada Tribunnews.com, Kamis (19/5/2022) malam.

Namun, Zulpan tak merinci perihal pengerahan personel polisi untuk pengamanan aksi yang rencananya digelar usai salat Jumat itu.

Sebelumnya, Poster mengatasnamakan ormas Perisai viral di media sosial.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved