Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TEGAS, Dua Penceramah Ini Lebih Dulu Ditolak Singapura Dibanding Abdul Somad

Abdul Somad baru kemarin ditolak Singapura. Ada dua penceramh lainnya yang juga ditolak Singapura sebelum UAS. Ini dua penceramah itu

Editor: Budi Rahmat
Instagram/@ustadzabdulsomad_official
Abdul Somad 

Adapun penceramah asing harus mengantongi izin kerja bernama Miscellaneous Work Pass (MWP) untuk menyampaikan khotbah di "Negeri Merlion”.

Salah satu pendeta juga dilarang selama setahun untuk mengajukan permohonan izin kerja penceramah agama.

Adapun pendeta lain mengajukan permohonan maaf kepada Mufti dan pemimpin serta ulama senior di Singapura karena telah menyinggung umat Muslim.

Baca juga: Pernah Ditolak Masuk, Ustadz Abdul Somad Sebut Tak Kapok Ke Singapura

Yusuf Estes

Mubalig Yusuf Estes ditolak masuk Singapura ketika tiba di Bandara Internasional Changi pada 24 November 2017.

Estes bersama istrinya, Khadijah, terbang dari Kuala Lumpur. Dia dijadwalkan ikut berwisata dengan rombongan besar berjumlah 1.000 orang yang sedang menjalani wisata spiritual.

Rombongan wisatawan itu juga mengunjungi Aceh selama lima hari empat malam sebelum bertolak kembali ke Singapura.

Kemendagri Singapura setelah berkonsultasi dengan Majelis Ulama Singapura melarang masuk Estes karena sejumlah pernyataannya yang bertentangan dengan nilai-nilai Singapura yang multiras dan multi-agama.

Misalnya pada 2012, mubalig berusia 78 tahun itu menyebut warga Muslim tidak seharusnya merayakan dan mengucapkan selamat buat acara keagamaan agama lain semisal Natal untuk umat Kristen dan Hanukkah bagi warga Yahudi.

Baca juga: Ribuan Orang Akan Turun Aksi Bela Ustadz Abdul Somad di Pekanbaru, Ini Lima Tuntutannya

Estes yang berganti agama dari Kristen ke Islam pada 1991 juga mengatakan, Alkitab tidak dapat menjadi referensi karena memiliki banyak kontradiksi dan sejumlah pandangan yang tidak toleran terhadap umat Muslim.

MHA menyampaikan, ajaran Estes berpotensi menimbulkan intoleransi dan mengancam keharmonisan umat beragama di Singapura.

Singapura, lanjut MHA, tidak akan menoleransi penceramah yang menjelek-jelekan agama serta mengadu domba agama yang satu dengan lainnya.

Estes yang berasal dari negara bagian Texas ini pernah masuk daftar 500 umat Muslim paling terkemuka di dunia pada 2010.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved