Berita Kampar
Banjir Sukaramai Diduga Dipicu Aktifitas Perusahaan Sawit, Anggota DPRD Kampar: Kali Ini Lebih Parah
Banjir parah di Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu terulang lagi, Rabu (8/6/2022). Aktivitas perkebunan Kelapa Sawit dituding sebagai penyebab.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: CandraDani
Tetapi Pemerintah Kabupaten Kampar belum bersikap.
Baca juga: Ratusan Rumah Warga di Kampar Riau Terendam Banjir, Hujan Lebat Bikin Anak Sungai Meluap
Perkebunan Kelapa Sawit milik PT. Arindo Tri Sejahtera I (ATS I) di sekitar sungai dikeluhkan warga.
Seperti dikemukakan Mantan Kepala Desa Sukaramai, Arusman kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (9/6/2022).
"Iya gimana. Area tangkapan air sudah berkurang karena sawit perusahaan di sekitar sungai," katanya. Menurut dia, sebenarnya hanya anak sungai. Tetapi mudah meluap karena mengalami pendangkalan dan menyebabkan banjir besar
Menurut dia, perusahaan memang sudah mengorek sungai hingga sedalam tiga meter.
Tetapi ketika hujan lebat, sungai tetap meluap karena area tangkapan air ditanami Kelapa Sawit.
Ditambah lagi, kemiringan lahan dari bibir sungai mengarah ke pemukiman.
Sehingga ketika sungai meluap, air mengalir ke pemukiman dan berisiko banjir.
Banjir kali ini berdampak lebih luas dari tahun lalu, Sabtu (25/9/2022) dini hari.
Sebanyak 160 rumah di Dusun I dan II terendam.
Kala itu, anak perusahaan raksasa Surya Dumai Group sedang melakukan peremajaan Sawit.
Sedangkan kali ini merendam 226 rumah. Tersebar di Dusun I, II dan III.
Pihak PT ATS I belum memberi penjelasan tanggapan. Humas perusahaan, Thomas belum merespon permintaan konfirmasi yang dikirim Tribunpekanbaru.com, Kamis siang.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kampar diketahui belum bertindak atas persoalan ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar, Aliman Makmur bahkan bungkam.
Pejabat bergelar Doktor itu belum merespon konfirmasi Tribunpekanbaru.com hingga berita ini diturunkan. (Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing)
