Nasib Kakek Sunardi usai Ketahuan Karang Cerita Diupah Pakai Uang Mainan, Videonya Sempat Viral
Sunardi mengakui kalau ia hanya mengarang cerita. Ternyata uang mainan itu ia temukan di jalan. Ia justru belanja di pasar pakai uang mainan itu
TRIBUNPEKANBARU.COM- Beginilah nasib kakek Surnadi yang namanya dan sosoknya langsung viral usai beredarnya video dirinya di Medsos.
Dalam video tersebut, Surnadi memperlihatkan sejumlah uang kertas yang diketahui uang mainan kepada seseorang.
Kemudian ia divideokan dnegan tambahan kisah bahwa ia baru saja mendapatkan uang mainan sebagai upah menebang tebu.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia, Marshanda Kasihan Pada Orang yang Menyebar Hoaks
Namun, belakangan video yang terlanjur ramai tersebut langsung diklarifikasi oleh Surnadi. Ternyata uang mainan yang ia pegang bukanlah uang upah.
Namun, uang tersebut dia temukan di jalan. ternyata ia hanya mengarang cerita yang ternyata menjadi viral karena mendapat simpati dari banyak orang.
lantas bagaimana nasib kakek Surnadi?
"Saya mohon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Atas terjadinya video viral uang mainan.
Uang tersebut saya nemu di pinggir jalan. Buka hasil tebang tebu. Jadi, itu semua rekayasa saya sendiri.
Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucap Kakek Sunardi.
Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung.
Kisah kakek tersebut viral, lantaran, dirinya mengaku digaji uang mainan hanya sebuah rekayasa atau kebohongan belaka.
Baca juga: Heboh Pesan Berantai Soal Pembegal Bersamurai di Rimbo Panjang Kampar, Polisi Sebut Hoaks
Lantas bagaimana kisah selengkapnya?
Kakek tersebut mengaku jika dirinya menemukan uang mainan itu dipinggir jalan dan bukan hasil tebang tebu.
Kakek Surnadi lantas menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas video viral yang sudah beredar.
Bikin Cerita Bohong
Kakek Sunardi mengaku telah berbohong soal mendapat gaji dari mandor.
Kakek yang berusia 72 tahun tersebut akhirnya mengungkap fakta sebenarnya.
Hal tersebut diungkap Kakek Sunardi pada pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, AKP Wido Dwi Arifiyan Zaen mengatakan uang sebesar Rp 450 ribu bukanlah gaji dari mandor setelah menebang tebu.
Sunardi ternyata mendapatkan uang mainan tersebut di pinggir jalan.
Baca juga: Presiden Ceko Ungkap Bobroknya Intelijen Amerika Serikat, Termasuk Hoaks Rusia Serang Ukraina
Sunardi berniat menggunakan uang mainan tersebut untuk belanja di Pasar Pulung Kencana untuk membeli daging ayam.
Ia berharap aksinya dapat kembalian uang asli.
Uang asli, setelah ia membayar dengan menggunakan uang yang ditemukannya di jalan," ucap Wido, dikutip dari website resmi Polres Tulang Bawang
Wido menegaskan, pengakukan kakek Sunardi yang kemudian viral di media sosial merupakan rekayasa.
Oleh karena itu, pihak kepolisian meminta masyarakat tidak menyebarkan lagi video soal kakek Sunardi mengaku digaji dengan uang mainan.
"Saring sebelum sharing dan bijaklah dalam bersosial media," tegas Wido.
Viral sebelumnya
Diketahui sebelumnya, video seorang kakek mengaku digaji dengan uang mainan viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnnews.com, rekaman diunggah oleh sejumlah akun Instagram seperti @undercover.id.
Kakek tersebut menyerahkan uang mainan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu ke pedagang pasar.
Uang tersebut ia dapatkan dari mandornya setelah bekerja menebang tebu.
Baca juga: Video dengan Narasi Begal Lukai Leher Sopir APV di Maredan Bikin Merinding, Hoaks?
Orang-orang di pasar berempati kepada sang kakek.
Seorang pedagang meminta melaporkan ke jadian ini ke polisi
"Ya Allah kasian banget digaji uang mainan udah susah-susah kerja tebang tebu malah ditipu.
Kasian banget mbahnya. Kejadian di Lambung, Tulang Bawang Barat (Tubaba)," tulis keterangan dalam video.
Video ini kemudian juga mendapatkan respons beragam dari warganet.
Termasuk menyalahkan sang mandor karena sudah melakukan penipuan.
Padahal faktanya, kakek tersebut mengarang cerita soal digaji uang mainan.
Kasus ini tentu saja patut menjadi perhatian kita. Sebab, tidak semua informasi harus diakui sebagai kebenaran.
Maka, sangat penting untuk melakukan cek dan ricek terlebih dahulu. Jangan mudah terpancing dengan menyebarkan informasi yang belum tentu keberanannya di Medis sosial.
Sebab, bisa saja informasi itu hanyalah kabar bohong semata. (*)
(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kakek-sunardi-yang-viral.jpg)