Demi Kabahagiaan Anaknya, Ibu Ini Jual Semua Aset Untuk Mahar Pernikahan Sang Putri, Berujung Haru
Inilah perjuangan seorang ibu terhadap anaknya, yang rela menjual semua asetnya dan tak peduli dirinya menjadi miskin agar putrinya di hormati
Pernikahan pun berlangsung dalam restu baik keluarga, saudara, teman dan kolega.
"Kerabat mengatakan bahwa istri saya pasti sangat beruntung menikah dengan saya, menjadi pengantin dari keluarga kaya seperti saya. Tapi sejujurnya, aku cukup beruntung memilikinya sebagai istriku," katanya,
Setelah pernikahan, dengan uang dari keluarga dan sedikit tabungan tambahan, mereka membeli sebuah apartemen untuk ditinggali.
Melihat ibu mertuanya sendirian di pedesaan, menantu pria mendiskusikandengan istrinya untuk menjemputnya.
Karena jarak yang jauh dan kesibukan pekerjaan, tidak sampai setengah tahun setelah pernikahan, dirinya dan istri memiliki kesempatan untuk kembali ke kampung halaman untuk mengunjungi ibu mertua kami.
Namun begitu kami sampai di awal desa, kami melihat ibu mertuanya sedang mencuci pakaian di halaman umum, dikelilingi oleh pot-pot besar berisi pakaian.
Istrinya bergegas menanyakan ada apa, tetapi ibu mertuanya menolak untuk mengatakannya. Akhirnya, tetangga baru itu berlari untuk memberi tahu merekai.
"Ternyata ibu mertua takut istri saya akan dihina dan tidak dihargai oleh keluarga suaminya, jadi dia menjual tanah di belakang rumah dan beberapa ladang, mengumpulkan 600 juta untuk putrinya sebagai mas kawin," katanya.
Sebidang tanah itu cukup besar, sebelum lahan itu untuk menanam jagung, menanam kacang tanah, menambahkan beberapa pohon buah-buahan, sayuran dan sawah, untuk membiayai kehidupan dan sekolah istrinya.
"Sekarang menjual tanah, ibu saya hanya bisa bekerja sebagai buruh sewaan untuk mendapatkan uang, siapa pun yang mempekerjakannya dapat melakukan apa pun yang dia inginkan, kadang-kadang dia pergi mencangkul tanah, menggembalakan sapi untuk disewa, kadang-kadang dia mencuci pakaian untuk orang-orang, tetapi hampir tidak cukup untuk menghasilkan uang, mempertahankan hidup, karena ibu saya juga tidak memiliki pensiun.
Mendengar itu, istri saya menangis dan pingsan kesakitan, melihat ibunya memeluk tubuhnya dengan keras agar dia bisa menjalani hidup dengan baik, siapa yang tahan, saya masih patah hati," katanya.
"Di malam hari, ketika istri saya tenang, saya berdiskusi dengannya kali ini bahwa saya harus menjemput ibu mertuanya. Dia tidak lagi muda, lebih dari separuh hidupnya telah bekerja keras untuk anak-anaknya, sekarang kami ingin dia bahagia," tandasnya.
Sumber BangkaPos.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/demi-kabahagiaan-anaknya-ibu-ini-jual-semua-aset-untuk-mahar-pernikahan-sang-putri-berujung-haru.jpg)