Perang Rusia vs Ukraina
Tegas, Vladimir Putin Tantang Negara Barat Kalahkan Rusia di Medan Pertempuran
Rusia sebut perang sesungguhnya belum dimulai. Jadi kalau barat ingin kalahkan Rusia di medan pertempuran silahkan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tegas. Presiden Rusia, Vladimir Putin menantang barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang.
Ia dengan lugas memperilahkan negara barat untuk bisa mengalahkan Rusia. Masih dikatakan Putin, bahwa apa yang dilakukan Rusia sejauh ini terhadap Ukraina, bukanlah yang sebenarnya.
Artinya perang yang sesungguhnya belum benar-benar dilakukan Rusia. Tentu saja itu sebagai bentuk peringatakn kepada dunia barat yang kerap menggangu Rusia.
Baca juga: Si Badut Bodoh Mundur, Ungkapan Gembira Pejabat Rusia Rayakan Kejatuhan PM Inggris Boris Johnson
“Hari ini kami mendengar bahwa mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Nah, apa yang bisa Anda katakan di sini? Biarkan mereka mencoba,” kata Putin kepada anggota parlemen senior pada hari ke-134 ofensif Rusia di Ukraina.
Dalam sebuah laporan seperti dikutip dari The Defense Post, Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis menantang Barat untuk mencoba dan mengalahkan Rusia "di medan perang" dan mengatakan intervensi Moskow di Ukraina menandai pergeseran ke "dunia multi-kutub."
Menyampaikan salah satu pidato terkuatnya sejak dia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, Putin juga menentang “liberalisme totaliter” yang dia katakan telah berusaha diterapkan oleh Barat di seluruh dunia.
Dia menuduh "Barat kolektif" melepaskan "perang" di Ukraina dan mengatakan intervensi Rusia di negara pro-Barat menandai awal dari pergeseran ke "dunia multi-kutub."
“Proses ini tidak bisa dihentikan,” tambahnya.
Baca juga: Presiden Rusia, Vladimir Putin Belum Bisa Memastikan Kehadirannya Pada KTT G20 di Indonesia
Dia juga memperingatkan Kyiv dan sekutu Baratnya bahwa Moskow bahkan belum memulai kampanye militernya di Ukraina “dengan sungguh-sungguh.”
“Semua orang harus tahu bahwa kita belum memulai dengan sungguh-sungguh,” katanya.
“Pada saat yang sama kami tidak menolak untuk mengadakan negosiasi damai tetapi mereka yang menolak harus tahu bahwa akan lebih sulit untuk mencapai kesepakatan dengan kami” pada tahap selanjutnya.
Baca juga: Rusia Pastikan Tak Ada Pertemuan Menlu Lavrov dan Menlu AS Antony Blinken di Forum G20 di Indonesia
Putin mengatakan sebagian besar negara tidak ingin mengikuti model Barat "liberalisme totaliter" dan "standar ganda munafik."
“Orang-orang di sebagian besar negara tidak menginginkan kehidupan dan masa depan seperti itu,” katanya.
"Mereka hanya lelah berlutut, mempermalukan diri mereka sendiri di depan orang-orang yang menganggap diri mereka luar biasa."(*)
(Tribunpekjanbaru.com)
Baca juga: Drone Tempur Hadiah Turki Untuk Lithuania Digunakan Ukraina Untuk Hancurkan Pasukan Rusia
Baca juga: Perang Ukraina Membentuk Tatanan Dunia Baru, Rusia Perkuat Aliansi BRICS
Baca juga: NATO Serang Rusia Selasa Pagi, Novoselovka dan Tiga Distrik Donetsk Dihujani Artileri 155 mm
