Terkuak, Putri Candrawathi Tak Paham, Ada Sosok yang Mendesak Minta Perlindungan ke LPSK?
Putri Candrawathi sma sekali tidak paham terkait dengan permintaan perlindungan ke LPSK. Diduga ada sosok yang mendesaknya mengajukan perlindungan
Menurut Hasto, kejanggalan dari permohonan Putri adalah keduanya memiliki tanggal yang berbeda tetapi mempunyai nomor registrasi sama.
"Oleh karena itu kami pada waktu itu barangkali terkesan lambat LPSK ini kok tidak memutuskan perlindungan kepada yang bersangkutan, karena sejak awal memang terjadi kejanggalan-kejanggalan semacam ini," ucap Hasto.
Menurut Hasto, kejanggalan dalam permohonan perlindungan diajukan Putri semakin menguat ketika petugas LPSK mencoba berkomunikasi dengan pemohon hingga 2 kali.
"Sampai akhirnya kita kemudian, kan baru 2 kali bertemu dengan Ibu P dengan LPSK, dan tetap tidak bisa mendapatkan keterangan apapun dari Ibu P," ucap Hasto.
Baca juga: Om Kuat Sempat Larang Bharada E Saat Hendak Temui Putri Candrawathi, Minta Jangan Ikut Campur
Setelah itu, kata Hasto, LPSK meragukan keseriusan Putri dalam mengajukan permohonan perlindungan.
Hasto mengatakan, LPSK kemudian mengambil sikap menolak permohonan perlindungan yang diajukan Putri setelah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) menghentikan pengusutan terhadap laporan yang diajukan oleh istri Sambo, terkait dugaan tindak pidana pelecehan seksual.
"Dan ternyata tidak ditemukan tindak pidana tersebut, oleh karena itu LPSK memutuskan menolak atau menghentikan penelaahan kepada Ibu P karena tidak bisa diberikan perlindungan," ujar Hasto.
"Jadi bukan dasarnya karena pelakunya sudah meninggal lalu SP3, karena kasus ini dihentikan oleh kepolisian," sambung Hasto.
Misteri percakapan Sambo dan Putri
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bidang Penyelidikan dan Pengawasan M Choirul Anam mengatakan ada komunikasi antara Irjen Ferdy Sambo dan Putri yang dinilai sangat memengaruhi pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Percakapan itu dikonfirmasi Komnas HAM saat meminta keterangan Ferdy Sambo di Markas Komando Brimob, Jumat (12/8/2022).
"Ternyata memang ada komunikasi ya antara Pak Sambo dengan Bu Sambo (Putri) sehingga memang mempengaruhi, sangat mempengaruhi peristiwa (pembunuhan) di TKP," kata Anam dalam konferensi pers di Mako Brimob Kelapa Dua, Jumat.
Namun, Anam tidak mengungkapkan secara detil percakapan apa yang terjadi antara pasangan suami istri itu.
Anam menyebut, temuan dari Komnas HAM ini akan direkomendasikan kepada penyidik kepolisian.
Baca juga: MENGUAK Andil Putri Candrawathi dalam Tewasnya Brigadir J: Ngaku Dilecehkan, Eh Halangi Penyidikan
Selain itu, Anam juga melakukan konfirmasi ancaman yang diterima Brigadir J sebelum peristiwa pembunuhan.
"Ada ancaman tadi juga terkonfirmasi terkait apa dan peristiwa apa yang terjadi di Magelang, memang ada sebuah peristiwa yang nanti akan kami rekomendasikan kepada penyidik dan sepertinya penyidik juga sudah melakukan proses pendalaman," kata Anam.
Kasus ini masih terus dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk membuka secara terang benderang apa yang telah tejadi. (*)
(Tribunpekanbaru.com)
