Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Harimau yang Diduga Serang 2 Pekerja HTI di Pelalawan Terekam Kamera Trap Milik BKSDA

Kamera jebak yang dipasang di lokasi serangan kedua itu diperiksa, akhirnya gambar individu harimau yang berkeliaran dapat terekam.

Penulis: johanes | Editor: CandraDani
istimewa
Tim BKSDA Riau bersama manajemen PT Peranap Timber memasang terpal plastik warna hitam mengelilingi barak pekerja untuk menghalau harimau, pascaserangan dua kali kepada pekerja HTI dalam sebulan terakhir. (Ist) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kamera Trap milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau akhirnya berhasil merekam gambar harimau sumatera di lokasi penyerangan pekerja perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Peranap Timber di Kabupaten Pelalawan yang terjadi pada Sabtu (3/9/2022) pekan lalu.

Tim BKSDA Riau turun ke lokasi setelah menerima informasi harimau sumatera kembali menyerang pekerja perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kabupaten Pelalawan, Minggu (4/9/2022) lalu.

Lokasinya berdekatan dengan kejadian serangan harimau pada 19 Agustus lalu.

Serangan pertama pada 19 Agustus dan serangan kedua pada 3 September masih berada dalam hamparan yang sama.

Terletak di areal HTI milik PT Peranap Timber yang beroperasi di Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar berbatasan dengan Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti.

Kebetulan TIm BKSDA saat itu masih berada di lokasi serangan pertama untuk mitigasi dan penanganan konflik.

Pada serangan pertama korban seorang perempuan pekerja HTI bernama Seha Sopiana Manik (44) yang meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Sedangkan serangan Si Belang yang kedua kemarin melukai pekerja HTI pria bernama Nihar (41). Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan dan mengalami sejumlah luka cakaran dari Kucing Besar itu.

"Setelah turun ke lokasi serangan kedua kemarin, tim langsung memasang kamera trap di empat titik," terang Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan melalui Kabid Wilayah l Andri Hansen Siregar kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (7/9/2022).

Andri Hansen menerangkan, saat kamera jebak yang dipasang di lokasi serangan kedua itu diperiksa, akhirnya gambar individu harimau yang berkeliaran dapat terekam.

Pihaknya belum mengindentifikasi binatang buas yang tertangkap kamera itu baik ciri-ciri fisik, motif belang yang dimiliki, hingga ukuran badannya.

Tim baru mengetahui jenis kelamin satwa langka itu merupakan betina dan usia menginjak dewasa.

Pihaknya belum bisa memastikan jika Si Belang yang terekam kamera merupakan pelaku penyerangan terhadap korban Nihar yang terluka dan korban Seha yang meninggal dunia.

Bisa saja pelakunya merupakan individu yang berbeda dan salah satunya harimau yang terekam tersebut.

Bahkan ada juga kemungkinan jika Kucing Oren yang terekam itu sama sekali bukan pelaku dalan dua konflik yang terjadi sebulan terakhir di konsesi HTI PT Peranap Timber Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved