Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dilanda Krisis, Lebanon Sandera Tabungan Rakyatnya, Nasabah Rampok Bank Demi Uangnya Sendiri

Krisis ekonomi yang melanda Lebanon membuat rakyatnya semakin menderita. Mereka tak bisa menggunakan uang mereka sendiri karena tersandera di bank. 

AP via Daily Sabah
Nasabah di Lebanon rampok bank untuk mengambil tabungannya sendiri 

Dia berkata bahwa dia telah menjual banyak barang pribadinya dan telah mempertimbangkan untuk menjual ginjalnya untuk mendanai pengobatan kanker saudara perempuannya yang berusia 23 tahun.

Nadine Nakhal, seorang nasabah bank, mengatakan para penyusup "menyiram bensin di mana-mana di dalam, dan mengeluarkan korek api dan mengancam akan menyalakannya." 

Dia mengatakan wanita dengan pistol mengancam akan menembak manajer jika dia tidak menerima uangnya.

Hafez mengatakan dalam video streaming langsung yang dia posting di akun Facebook-nya bahwa dia tidak bermaksud untuk menyakiti.

"Saya tidak membobol bank untuk membunuh siapa pun atau membakar tempat itu. Saya di sini untuk mendapatkan hak saya." katanya.

Hafez dirayakan sebagai pahlawan di media sosial di Lebanon, karena banyak orang di negara kecil yang dilanda krisis itu berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan mengambil kembali tabungan mereka. 

Dia mendorong orang lain untuk mengambil tindakan serupa untuk mendapatkan kembali tabungan mereka.

Beberapa aktivis memasuki bank bersama Hafez, sementara yang lain melakukan protes di pintu masuk. 

Hafez akhirnya pergi dengan tas inaplastik uang tunai, kata saksi.

Pasukan keamanan yang berdiri di luar menangkap beberapa aktivis, termasuk seorang pria yang membawa apa yang tampak seperti pistol. 

Tidak segera jelas apakah ini juga pistol mainan.

Sementara itu, Alaa Khorchid yang mengepalai kelompok protes Depositors' Outcry mengatakan bahwa seorang pria yang berkomunikasi dan berkoordinasi dengan kelompok tersebut membobol sebuah bank di kota pegunungan Aley untuk mengambil tabungannya yang terperangkap. 

Media lokal melaporkan bahwa pria itu memasuki cabang BankMed sendirian dengan senapan tanpa peluru, tetapi tidak dapat mengambil tabungannya sebelum dia ditangkap.

Kedua insiden itu terjadi beberapa minggu setelah seorang sopir pengantar makanan masuk ke cabang bank lain di Beirut dan menyandera 10 orang selama tujuh jam, menuntut puluhan ribu dolar dalam tabungannya yang terperangkap. 

Sebagian besar memujinya sebagai pahlawan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved