Perang Rusia vs Ukraina
Agresi Besar-besaran , Ribuan Militer Rusia Bergerak ke Belarusia , Kota Kyiv jadi Target
Ribuan militer Rusia bergerak ke Belarusia . Rusia disebut-sebut akan melakukan agresi besar-besaran ke Ukraina
Pasukan Rusia menembakkan 80 rudal jelajah ke kota-kota di Ukraina pada hari Senin, sebagai pembalasan atas serangan di jembatan yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia
Iran adalah satu-satunya negara di luar bekas Uni Soviet yang pernah dikunjungi Putin sejak ia memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari. Pada bulan Juli, ia melakukan perjalanan ke Teheran untuk bertemu dengan Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran.
Analis mengatakan bahwa hubungan yang semakin intensif antara Moskow dan Teheran menciptakan "poros kejahatan" baru.
Intelijen bahwa Iran akan mempercepat pasokan senjatanya ke Rusia memicu reaksi dari musuh bebuyutan Israel.
Para pejabat Israel mengatakan kepada media bahwa mereka mungkin mulai mengirim senjata ke Ukraina, sebuah langkah yang menyebarkan perang.
“Tidak ada lagi keraguan di mana Israel harus berdiri dalam konflik berdarah ini,” kata Nachman Shai, menteri diaspora Israel. "Waktunya telah tiba bagi Ukraina untuk menerima bantuan militer."
Pemerintah Israel telah mengkritik Kremlin, yang secara tradisional mempererat hubungan dekat.
Secara terpisah, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melanjutkan serangan udara terhadap target militer dan energi di Ukraina, menggunakan senjata jarak jauh yang dipandu dengan presisi.
"Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditetapkan telah dinetralkan," kata kementerian itu.
Pejabat Ukraina menuduh Rusia menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil untuk menyebarkan ketakutan. (*)
( Tribunpekanbaru.com / Budi R )
