Berita Pelalawan
Akses Warga Terganggu 3 Hari, Jalisbon Pelalawan Tergenang Air Hingga 1 Meter Akibat Hujan
Ketinggian air yang menggenangi Jalisbon di Kelurahan Teluk Meranti bahkan mencapai hampir satu meter di tempat tertentu.
Penulis: johanes | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Jalan Lintas Bono (Jalisbon) di Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan tergenang air yang cukup dalam selama tiga hari.
Alhasil mengganggu akses transportasi masyarakat sekitar.
Ketinggian air yang menggenangi Jalisbon di Kelurahan Teluk Meranti bahkan mencapai hampir satu meter di tempat tertentu.
Akibatnya kendaraan roda dua maupun roda empat keatas sulit melintas.
Padahal Jalisbon merupakan akses utama masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Teluk Meranti dan menghubungkan dengan kecamatan lainnya.
"Banjir mulai Sabtu kemarin, air tergenang di Jalan Lintas Bono. Lokasinya sudah masuk wilayah kelurahan Teluk Meranti," terang Camat Teluk Meranti, Eka Putra kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (18/10/2022).
Eka Putra menerangkan, genangan air yang ada di Jalisbon terdapat di beberapa titik sama seperti kejadian pada bulan puasa lalu.
Namun ada dua lokasi genangan yang sangat parah dan kedalaman sampai 1 meter dengan panjang hingga 20 meter.
Di kedua titik inilah kendaraan masyarakat sering terhenti dan mengantri, karena kuatir motor serta mobil yang dibawa terhenti di tengah banjir.
"Ada beberapa mobil yang jim atau berhenti mendadak saat menembus banjir. Sepeda motor sampai dinaikan ke atas mobil kalau lewat situ," tutur Eka Putra.
Ia menyebutkan, puncak banjir pada Senin (17/10/2022) lalu, dimana banyak mobil yang gagal melintasi genangan air.
Banjir muncul karena curah hujan yang tinggi dan hampir setiap hari turun.
Alhasil saluran air yang ada di sekitar Jalisbon tidak sanggup menampung hujan sampai meluber ke badan jalan yang masih terbuat dari tanah, pasir, dan kerikil.
Genangan air juga dipengaruhi oleh tanggul yang dibangun masyarakat pemilik kebun yang berada di tepi Jalisbon.
Tanggul itu menghambat air mengalir ke parit dan kanal yang ada di kebun sawit dan air hujan terhimpun di badan jalan.
