Penolakan Eksekusi Lahan di Dayun
Penolakan Eksekusi Lahan di Dayun, Kisah Petani Manan Dituduh Maling Saat Panen di Kebun Sendiri
Manan (60), warga Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau turut serta dalam penolakan constatering dan eksekusi lahan
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
Manan merupakan potret masyarakat awam yang berjuang hidup dari hari ke hari.
Di Siak ada ratusan Manan yang menelan pil pahit kehadiran PT DSI.
“Kejadian itulah yang membut saya masih was -was memamen sampai sekarang. Saya khawatir jangan-jangan nanti mereka menuduh kami lagi,” kata dia.
Kebersamaannya dengan pemilik lahan yang dikelola PT Karya Dayun dan rekan-rekannya sesama petanilah yang mengembalikan mentalnya.
Sejak dua tahun terakhir ia dapat kembali menguasai lahannya yang tak seberapa itu jika dibanding penguasaan lahan oleh PT DSI.
Tetapi rasa khawatir dan perasaan was-was tidak dapat dibendung setiap kali ia ingin masuk ke lahannya sendiri.
“Saya ketakutan, saya orang awam Pak, waktu itu saya sampai sakit, semua seperti itu, anak dan istri saya,” kata dia.
Manan menegaskan kehadirannya untuk menolak constatering dan eksekusi lahan tersebut juga untuk memperjuangkan hak-haknya.
Selain lahannya berada di kepungan PT DSI juga ada ratusan lahan masyarakat senasib dengannya yang sewaktu-waktu bisa diklaim perusahaan itu.
“Saya hadir di sini karena saya memperjuangkan hak saya Pak, tanah kawan-kawan juga beratus di situ Pak,” kata dia.
Meski sudah kembali dapat memanen di kebun sendiri, muncul pula masalah baru. Jalan aksesnya ke kebun itu ditutup PT DSI. Kebun sudah kembali kini jalannya yang ditutup.
“Padahal jalan itu dari awal adalah jalan masyarakat, sekarang mereka membelokkan jalan itu ke arah kantornya dan jalan itu ditanaminya sawit,” kata Manan.
Karena memiliki asa dengan 4 Ha lahannya tersebut, Manan harus menempuh jalan memutar. Itupun menumpang di lahan warga bernama Baseng.
“Tentunya lebih jauh dan jalannya kalau musim hujan kami tidak bisa mengeluarkan buah Pak, sebab jalan itu becek,” kata Manan.
Manan juga memohon kepada aparat penegak hukum agar memperhatikan masyarakat sepertinya. Ia minta tolong agar jalan menuju kebunnya yang dialihkan PT DSI dikembalikan sebagaimana awalnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/manan-petani-siak.jpg)