Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rudal Rusia Hantam RS Bersalin di Ukraina, Bayi Baru Lahir Tewas

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan tersebut. Wilayah Zaporizhzhia memang diklaim Rusia sebagai wilayahnya dari hasil referandum

internet
Rudal Rusia Hantam RS Bersalin di Ukraina, Bayi Baru Lahir Tewas 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rudal Rusia menewaskan seorang bayi yang baru lahir saat menghantam rumah sakit bersalin di kota Zaporizhzhia selatan Ukraina.

Ibu bayi dan seorang dokter berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan tersebut dan menuduh Rusia sebagai teroris.

Zaporizhzhia merupakan wilayah pembangkit nuklir utama di Ukraina dan menjadi target penting Rusia.

Meskipun wilayah tersebut dipegang oleh Ukraina, seluruh wilayah Zaporizhzhia diklaim oleh Rusia setelah referendum gadungan pada bulan September.

Dilansir dari BBC, di tempat lain pada hari Rabu, pejabat Ukraina mengatakan dua orang tewas dalam penembakan di komplek perumahan di Kupiansk, sebuah kota di wilayah Kharkiv yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada bulan September.

Bagian dari wilayah Zaporizhzhia yang lebih luas diduduki oleh Rusia, termasuk pembangkit nuklir, yang diserbu oleh pasukan Rusia beberapa minggu setelah invasi dimulai.

Rusia mencaplok Zaporizhzhia dan wilayah Ukraina lainnya pada bulan September tetapi telah didorong kembali ke medan perang di selatan, terutama di wilayah Kherson.

Saat ini kedua pasukan saling berhadapan di seberang Sungai Dnipro.

Ukraina serang Krimea

Krimea yang baru saja dianeksasi Rusia dari Ukraina menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak pada hari Selasa (22/11/2022) kemarin.

Serangan itu terjadi ketika Kyiv mengklaim kemenangan teritorial lainnya dan hanya beberapa hari setelah Moskow mengatakan memperkuat posisinya di semenanjung Krimea.

"Ada serangan drone," kata gubernur wilayah administrasi Sevastopol di Krimea, Mikhail Razvozhayev, melalui Telegram. 

"Pasukan pertahanan udara kita sedang bekerja sekarang."

Dia mengatakan dua drone "telah ditembak jatuh." katanya seperti dilansir dari The Moscow Times.

Razvozhayev mengatakan tidak ada infrastruktur sipil yang rusak dan meminta warga untuk "tetap tenang". 

Moskow mencaplok Krimea pada 2014 setelah demonstrasi pro-demokrasi nasional menggulingkan presiden Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin.

Pencaplokan itu terpaksa dilakuka karena Rusia memiliki beberapa pangkalan militer pentingdi sana.

Namun dalam beberapa bulan terakhir pasukan Ukraina telah mendorong serangan balasan di selatan menuju Krimea dan awal bulan ini merebut kembali Kherson, ibu kota wilayah yang berbatasan dengan semenanjung yang dianeksasi.

Ada beberapa ledakan di atau dekat instalasi militer Rusia di Krimea sejak Februari, termasuk serangan pesawat tak berawak terkoordinasi di pelabuhan utama angkatan laut Rusia di Sevastopol pada Oktober.

Pekan lalu gubernur wilayah yang berpihak pada Moskow, Sergei Aksyonov, mengatakan pihak berwenang memperkuat posisi di semenanjung.

"Pekerjaan benteng sedang dilakukan, dengan tujuan untuk menjamin keamanan semua warga Krimea," katanya.

Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah merebut kembali hampir seluruh wilayah semenanjung yang terisolasi di lepas pantai Laut Hitam, tempat pertempuran sedang berlangsung.

"Kami memulihkan kontrol penuh atas wilayah tersebut. Kami memiliki tiga permukiman tersisa di Kinburn Spit untuk secara resmi tidak lagi menjadi wilayah perang," kata gubernur wilayah Mykolaiv Vitaly Kim di media sosial. 

Perpecahan selatan yang menjorok ke Laut Hitam terbagi dua: di barat, sebagai bagian dari wilayah Mykolaiv dan ke timur sebagai bagian dari wilayah Kherson.

Itu terputus dari wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Ukraina oleh Sungai Dnipro, yang mengalir melalui wilayah Kherson.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan kepada Uni Eropa dalam konferensi pers online bahwa dukungannya sangat penting, memperingatkan terhadap "kelelahan" terhadap perang.

"Jika kami orang Ukraina tidak lelah, seluruh Eropa tidak memiliki hak moral maupun politik untuk lelah," katanya.

( TRIBUNPEKANBARU.COM )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved