21 Serpihan Helikopter Jatuh di Perairan Belitung Ditemukan, Pencarian Kru Dilanjutkan Hari Ini
pencarian terhadap Helikopter NBO 105 ini, Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran sekitar tiga mill laut dari pesisir Pantai Burung Mandi.
Upaya pencarian terhadap Helikopter NBO 105 ini, Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran sekitar tiga mill laut dari pesisir Pantai Burung Mandi.
Pencarian itu melibatkan dua helikopter dari Mabes Polri, dua kapal dari Polairud, dua kapal dari KPLP, KRI Teluk Cirebon, kapal nelayan setempat hingga delapan unit kater nelayan serta tiga Jetski.
"Hasil pencarian hari ini selain serpihan pesawat, juga ditemukan seorang jenazah Bripda Muhammad Khoirul Anam," jelasnya.
Pencarian helikopter ini sekitar pukul 15.00 WIB telah dihentikan mengingat cuaca kurang baik, arus kencang dan gelombang cukup tinggi.
"Kegiatan SAR ini akan dilanjutkan pada besok hari dengan melibatkan kapal yang sama, ditambah kapal dari TNI AL yang memiliki kemampuan alat sonar untuk mendeteksi benda-benda di bawa laut, khususnya benda-benda berupa logam," bebernya.
4. Jenazah Bripda Choirul Anam Ditemukan
Tim SAR Gabungan menemukan satu mayat terapung di lepas Pantai Burung Mandi, Senin (28/11/2022) pagi. Mayat itu berjenis kelamin lelaki dan belum diketahui identitasnya.
Mayat itu ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Tim SAR Gabungan. Mayat itu ditemukan dengan posisi telungkup dan masih menggunakan pelampung berwarna oranye.
Mayat itu juga terlihat memakai seragam jenis jumpsuit berwarna biru.
Proses evakuasi memakan waktu sekitar satu jam karena jarak dari koordinat lokasi penemuan dengan daratan yang cukup jauh.
Dari evakuasi tersebut, tim SAR juga menemukan serpihan helikopter berukuran besar berwarna perak yang diduga merupakan bagian dari badan helikopter miik Polri bernomor registrasi P-1103.
Serpihan pesawat itu kemudian diangkut ke Posko Pencarian Helikopter di Pelabuhan ASDP Manggar. Sedangkan korban langsung dibawa ke RSUD Belitung Timur untuk melakukan visum.
Jenazah tersebut untuk sementara tetap disimpan di RSUD Belitung Timur dan belum ada rencana diterbangkan ke Jakarta.
"Sementara jenazah di RSUD Belitung Timur dulu, sampai nanti ditemukan jenazah selanjutnya baru diterbangkan ke Jakarta," kata Kepala Korps Kepolisian Perairan (Kakorpolairud) Baharkam Polr,i Irjen Pol Dr Indra Miza MSi kepada wartawan.
Sedangkan untuk penyebab jatuhnya helikopter tersebut hingga sekarang belum bisa dipastikan, mengingat harus menunggu penyelidikan lebih lanjut.
"Kalau untuk titik koordinat pasti helikopter itu jatuh, kami belum bisa pastikan, sampai sekarang baru sekitar tiga mill saja," bebernya.
5. Orang Tua Choirul Anam Minta Jenazah Anaknya Segera Dipulangkan
Ayah Bripda Khoirul Anam, Suyanto berharap jenazah putranya segera dipulangkan ke Magetan.
Meski demikian, Suyanto mengaku memahami jika pemulangan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia menunggu kabar rekan almarhum yang belum diketahui keberadaannya.
"Maunya kami ya secepatnya dipulangkan, tapi kami memahami perasaan keluarga rekan anak saya yang lainnya yang masih menunggu kabar," ujar Suyanto saat ditemui di rumah duka Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (28/11/2022) seperti dikutip dari kompas.com.
Suyanto menambahkan, anaknya kerap menelpon dan mengirim pesan singkat melalui WhatsApp jika bertugas.
Penemuan jasad diduga dari helikopter yang jatuh di perairan Pantai Burung Mandi, Bangka Belitung, Senin (28/11/2022) (Istimewa)
Sebelum peristiwa kecelakaan, Suyanto mengaku masih sempat menghubungi almarhum. "Saya masih sempat kontak anak saya, Minggu (27/11/2022)," katanya.
Ingatan Suyanto berbalik ke masa saat putranya, Bripda Anam duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, yakni SMPN 4 Magetan.
Dia mengatakan, di saat-saat itu anaknya kerap mengutarakan impian untuk menjadi seorang polisi.
"(Bripda Khoirul Anam) Sering mengatakan ke saya kalau dia ini ingin menjadi tentara atau polisi, akhirnya milih polisi," ungkap Suyanto saat ditemui di rumah duka, Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (28/11/2022).
Suyanto menambahkan, anak kebanggannya tersebut mendaftar polisi sebelum lulus dari SMK Penerbangan di Maospati.
Saat mendaftar, Khoirul Anam tidak memberi tahu dirinya karena saat itu Suyanto berada di Jakarta untuk bekerja.
Namun Suyanto tahu bagaimana perjuangan putranya meraih impian menjadi anggota polisi.
“Saat tes dia sering pulang balik Magetan-Surabaya, dia sering tidur di POM bensin (SPBU),” kenang dia.
Suyanto mengaku keberhasilan anaknya menjadi polisi adalah berkah yang tidak terkira bagi keluarganya.
Sejak kecil, putranya adalah pribadi yang mandiri karena tinggal bersama nenek dan kedua adik perempuannya.
“Saat diterima jadi polisi ini berkah bagi kami mengingat saya bekerja di Jakarta dan ibunya bekerja di luar negeri,” kata dia.
https://bangka.tribunnews.com/2022/11/28/kisah-bripda-anam-yang-ikut-dalam-helikopter-jatuh-di-belitung-timur-berikut-fakta-fakta-lainnya?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/serpihan-helikopter-jatuh-helikopter-nbo-105.jpg)