Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tenda Sakinah untuk Pasutri Korban Gempa Cianjur,tapi Pasangan Malu Jika Nama Dipajang untuk Antrean

Di antara posko pengungsian korban gempa Cianjur, tampak sebuah tenda khusus yang dibuat untuk tempat bermadu kasih pasangan suami istri korban Gempa

Editor: Sesri
Kompas TV
Ada Bilik Cinta tenda sakinah untuk Korban Gempa Cianjur 

TRIBUNOEKANBARU.COM - Para korban terdampak gempa Cianjur hingga saat ini sementara masih ditempatkan di posko pengungsian.

Di antara posko pengungsian korban gempa Cianjur, tampak sebuah tenda khusus yang dibuat untuk tempat bermadu kasih pasangan suami istri korban Gempa Cianjur.

Tenda untuk pasutri memadu kasih itu diberi nama tenda sakinah.

Di dalam tenda ini, pasutri bisa menyalurkan kebutuhan biologisnya meski hanya berada di lokasi pengungsian.

Tenda sakinah ini berdiri di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Sebuah tenda milik anggota Pramuka ini muat untuk menampung tiga hingga empat orang di dalamnya.

Feri R Firdaus, salah satu penggagas Tenda Sakinah mengatakan, pasutri yang ingin menggunakan tenda sakinah itu harus mengikuti jadwal antrean pendaftaran.

Namun, para pasutri mengaku malu jika namanya dipajang dalam jadwal masuk ke tenda sakinah.

Baca juga: Diterima Langsung Bupati Cianjur, Pemprov Riau Serahkan Bantuan Bencana Gempa Rp.676.956.000

Baca juga: Kisah dari Gempa Cianjur: Neni 3 Jam Tertimbun di Runtuhan, Ceritakan Suasana Mencekam

"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ucap Feri.

"Karena yang mengungsi di lapangan ini kan warga satu RT, tidak ada dari RT lain. Jadi saya tahu siapa-siapa saja pengungsi di sini," ucapnya.

Feri menceritakan, fasilitas tenda sakinah ini memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan biologis suami istri yang terganggu akibat gempa bumi.

Ia menyebut, tenda itu didirikan setelah ada salah seorang warga Desa Pasir Goong yang pulang kampung seusai merantau kerja selama dua bulan.

Namun kepulangannya bertepatan dengan terjadinya gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

Rumah warga tersebut rusak akibat gempa sehingga harus mengungsi di tenda yang didirikan di lapangan desa.

"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," kata Feri dilansir TribunnewsBogor.com dari KompasTV, Rabu (30/11/2022).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved