Berita Pelalawan
Ketua DPRD Pelalawan Geram Banyak Proyek Fisik di Bawah 50 Persen Padahal Sudah Akhir Tahun 2022
Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH menyampaikan, serapan fisik APBD 2022 saat ini mulai mengkhawatirkan jika dilihat di lapangan
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Realisasi fisik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan tahun 2022 yang masih minim membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan geram.
Mengingat sebentar lagi masa penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berakhir.
Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH menyampaikan, serapan fisik APBD 2022 saat ini mulai mengkhawatirkan jika dilihat di lapangan.
Khususnya bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki proyek fisik yang banyak dengan anggaran besar.
Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan instansi lainnya.
Beberapa proyek pembangunan di Dinas PUPR saat ini masih ada yang volumenya kerjaannya jauh dari harapan dan berpotensi tidak selesai.
"Inikan dari awal sudah kami ingatkan di DPRD. Dinas-dinas yang ada kegiatan fisik selalu kita imbau agar cepat dikerjakan, tapi seperti ini kenyataannya menjelang akhir tahun," terang Ketua Baharudin kepada Tribunpekanbaru.com , Minggu (11/12/2022).
Baharudin telah memantau ke lapangan proyek yang dikerjakan mulai dari yang tuntas hingga yang kondisinya kritis.
Ada beberapa yang pengerjaannya sudah 100 persen oleh kontraktor seperti jalan dan pengaspalan di wilayah Pelalawan.
Namun ada yang masih 50 persen atau separuh dari perencanaan dan kontrak yang diteken perusahaan rekanan.
Seperti beberapa jembatan dan drainase.
Lebih mirisnya, ada proyek yang volume pekerjaannya masih di bawah 50 persen dan bahkan 10 persen menjelang akhir tahun 2022 ini.
Seperti pembangunan box culvert di Kerinci Barat, beberapa drainase di Pangkalan Kerinci, pembangunan landscape di Jalan Lintas Timur SMPN 1 Pangkalan Kerinci, dan proyek fisik lainnya.
"Sekarang curah hujan tinggi dan sering banjir. Tak selesai sampai akhirnya tahun, jadinya mangkrak. Setiap rapat di dewan telah kita wanti-wanti sebenarnya, tapi dinas tak belajar dari pengalaman," tambah politisi Partai Golkar ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/lanscape-jalintim-pelalawan.jpg)